Sukses

Top 5 Bisnis: Cicilan Program Rumah Murah Jokowi Tarik Perhatian

Liputan6.com, Jakarta - Program satu juta rumah telah diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir April 2015. Tak hanya uang muka atau down payment (DP) yang sangat rendah yaitu sebesar 1 persen dari total harga, cicilan rumah murah ini juga cukup terjangkau yaitu sekitar Rp 500 ribu per bulan hingga Rp 600 ribu per bulan.

Dalam program pengadaan rumah di era pemerintahan Jokowi, bunga kreditnya juga diturunkan menjadi 5 persen, dari sebelumnya 7,5 persen. Sementara mengenai tenor kreditnya bisa sampai jangka waktu maksimal 20 tahun. Bahkan, ada skema pemberian dana tunai ke masyarakat kurang mampu sebesar Rp 4 juta per kepala keluarga dalam program rumah murah ini.

Artikel mengenai program sejuta rumah murah yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi ini menjadi terpopuler. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak seperti soal beras plastik, tanggapan bos Bank Dunia untuk Indonesia dan lowongan CPNS yang bakal digelar setelah Lebaran.

Lengkapnya, berikut daftar 5 artikel terpopuler di di kanal bisnis Liputan6.com pada Sabtu, 23 Mei 2015:

1.  Cicilan Rumah Murah Jokowi Hanya Rp 500 Ribu per Bulan

"Rumah murah ini akan dibangun di seluruh provinsi di Indonesia secara bertahap," kata  Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat Syarif Burhanuddin saat berbincang dengan Liputan6.com, ditulis Sabtu (23/5/2015).

Adapun ketentuan untuk mendapatkannya, untuk rumah tapak, masyarakat harus memiliki penghasilan maksimal Rp 4 juta per bulan. Sedangkan untuk rumah susun, penghasilan maksimal calon pemiliknya tidak lebih dari Rp 7 juta.

"Kalau bicara satu juta rumah, targetnya tidak cuma masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), tapi non MBR juga bisa membelinya," terangnya.

2. Bos Bank Dunia: Saya Kagum pada Indonesia

Kunjungan perdananya ke Indonesia, Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengaku kagum pada Indonesia. Menurut dia, Indonesia merupakan negeri yang menakjubkan.

"Saya belajar banyak hal yang mengagumkan dari Indonesia, antara lain keberhasilannya mengurangi kemiskinan ekstrim," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (23/5/2015).

Selama 15 tahun terakhir, lanjut dia, Indonesia telah berhasil memangkas separuh jumlah penduduk yang hidup dengan pendapatan kurang dari US$ 1,25 per hari menjadi 11,3 persen saja. Itu artinya Indonesia telah membantu 25 juta orang keluar dari jurang kemiskinan. Menurutnya, hal itu merupakan kemajuan yang luar biasa.

3. 4 Cara Mudah Kenali Beras Plastik

Pakar Kimia dari Universitas Indonesia Asmo Wahyu mendorong masyarakat untuk mampu mengenali secara sederhana perbedaan beras asli dengan beras yang dioplos material plastik. "Paling tidak ada empat  cara sederhana untuk mengenali beras plastik," kata Asmo dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/5/2015).

Pertama, dari bentuknya, tampilan beras asli memiliki guratan dari bekas sekam padi, sedangkan beras plastik tidak terlihat guratan pada bulirnya dan bentuknya agak lonjong.

Kedua, dari ujung-ujung bulir beras, pada beras asli terdapat warna putih di setiap ujungnya, warna tersebut merupakan zat kapur yang mengandung karbohidrat. Sedang beras bercampur plastik tidak ada warna putihnya.

4. Berani Cabut Subsidi BBM, Bos Bank Dunia Puji Jokowi

Presiden Bank Dunia (World Bank) Jim Yong Kim memuji langkah berani yang diambil Presiden Joko Widodo untuk mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini dinilai membebani anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

Kim mengaku lembaga keuangan internasional itu mendukung langkah yang diambil orang nomor satu di Indonesia tersebut. Sebelumnya, Bank Dunia telah beberapa kali mendesak pemerintah Indonesia untuk menghapus subsidi BBM.

Pasalnya dengan postur fiskal yang sehat, negara ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 9 persen dan keluar dari jebakan masyarakat berpendapatan menengah (middle income trap).

5. Ada 134 Ribu Lowongan CPNS, Tes Digelar Usai Lebaran

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) berencana membuka formasi lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di tahun ini sebanyak 134 ribu. Tes itu digelar dengan menggunakan sistem‎ Computer Assisted Test‎ (CAT).

Lowongan CPNS itu dibuka karena adanya sisa formasi CPNS 2014 yang tidak terpakai, jumlah pensiunan PNS serta honorer K2 bodong yang sebelumnya dinyatakan lulus tes.

"Itu sebabnya meski ada moratorium, tapi kan ada instansi yang pegawainya pensiun atau ada juga yang formasinya tak terisi saat seleksi tahun lalu," kata Asdep Koordinasi Kebijakan Penyusunan Evaluasi Program dan Pembinaan SDM Aparatur KemenPAN-RB Bambang Sumarsono saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (23/5/2015). (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.