Sukses

Jokowi Tantang Pengusaha Jamu Tembus Pasar Internasional

Di beberapa negara seperti di wilayah Eropa, segala hal yang berkaitan dengan minuman, makanan maupun kesehatan sangat terseleksi.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menantang para pengusaha jamu yang terdaftar dalam Gabungan Pengusaha Jamu Tradisional untuk berani mengembangkan jamu sebagai sebuah produk yang memberikan yang memberikan citra atau sebuah persepsi bahwa jamu merupakan hasil warisan dari budaya Indonesia.

Jokowi juga meminta pelaku industri jamu nasional menggenjot produksi dan menggencarkan promosi untuk meningkatkan penetrasi pasar jamu hingga ke luar negeri.

"Jamu merupakan warisan budaya kita, saya kira kita harus secara serius mengembangkan jamu ini sebagai produk yang memberikan citra bahwa jamu adalah Indonesia dan Indonesia adalah jamu," ujar Jokowi  saat membuka Musyawarah Nasional Gabungan Pengusaha Jamu di Istana Negara, Komplek Istana Kepresidenan,  Senin (25/5/2015).

Jokowi mengaku dirinya telah menanyakan dengan perwakilan dari pemerintah beberapa negara  terkait banyaknya produk Indonesia yang belum bisa masuk ke pasar negara-negara tersebut. Hambatan tersebut terjadi karena adanya seleksi yang ketat terhadap produk-produk yang masuk‎ dari luar.

Menurutnya, dibeberapa negara seperti di wilayah Eropa, segala hal yang berkaitan dengan minuman, makanan maupun kesehatan sangat terseleksi. "Namun jika produk ekspor jamu berupa aroma terapi masih bisa lebih mudah masuk ke pasar luar negeri," ‎kata dia.

Jokowi juga mengatakan, pemerintah mempunyai  tugas melakukan pembinaan dan pengawasan untuk memajukan industri jamu nasional. "Untuk memajukan industri jamu Tanah Air, diharapkan pemerintah bisa mendapatkan informasi segala rintangan yang menahan berkembangnya industri jamu," ucapnya.

Mengenai masalah bahan baku produk, Presiden Jokowi meyakini hal tersebut bukan sesuatu yang sulit untuk dikembangkan. Menurutnya, produk bahan baku tersebut dapat sangat mudah didapatkan asal pihak pengusaha mempunyai niat dan kemauan yang kuat untuk mengembangkan produk asli Indonesia tersebut.

"Mana yang kekurangan sampaikan, kaya temulawak harga naik tapi harus diperbanyak produksinya. Tadi jahe, kemudian cabe Jawa, kunyit juga, saya kira itu bukan sebuah produk yang sulit untuk dikembangkan, gampang sekali," kata Jokowi.

Ke depan menurut Jokowi,  pemerintah harus menciptakan sebuah iklim usaha yang baik dan  kondusif bagi industri jamu dan obat tradisional. Demikian pula dengan regulasi-regulasi yang terkait dengan pembinaan dan pengawasan industri jamu dan obat tradisional yang harus mendukung pada pengembangan sektor usaha tersebut.

"Makanya saya minta, tolong saya diberikan untuk masukan apa-apa yang harus pemerintah lakukan," pesan Jokowi. (Luqman/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.