Sukses

Kelola Moneter, BI Suplus Rp 41,23 Triliun

Bank Indonesia mencatatkan beban pelaksanaan kebijakan moneter sebesar Rp 23,20 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengumumkan laporan keuangan di tahun 2014 yang mencatatkan surplus Rp 41,2 triliun. Surplus tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 37,4 triliun.

Direktur Eksekutif Departemen Keuangan Interen BI, Mubarakah mengatakan, surplus tersebut didukung oleh penghasilan kebijakan moneter sebesar Rp 89,08 triliun. Naik pesat dari tahun sebelumnya Rp 68,54 triliun.

"Terkait penghasilan kebijakan moneter. Jadi sebetulnya untuk pelaksanaan kebijakan moneter bentuknya macam-macam, ada yang mendatangkan penerimaan, salah satunya intervensi. Ada keuntungan sebesar kurs jual valuta asing dikurangi average cost," kata dia di Jakarta, Senin (25/5/2015).

Penghasilan lain disumbang oleh sistem pembayaran dengan raihan Rp 355,1 miliar. Kemudian pengaturan dan pengawasan makroprudensian Rp 119 juta.

Lalu, penghasilan dari pendapatan dari penyediaan pendanaan sebesar Rp 257,03 miliar dan pendapatan lainnya Rp 3,39 triliun.

Dari pos beban, BI mencatatkan beban pelaksanaan kebijakan moneter sebesar Rp 23,20 triliun. Tahun sebelumnya beban itu tercatat Rp 18,20 triliun.

Kemudian, beban pengelolaan sistem pembayaran Rp 2,92 triliun. Beban dari pengaturan dan pengawasan makroprudensial sebesar Rp 77,85 miliar.

Dia menambahkan, beban dari rumenerasi kepada pemerintah sebesar Rp 3,51 triliun dan beban umum lainnya Rp 8,27 triliun.

Dia bilang, surplus ini akan dialokasikan untuk cadangan umum dan cadangan tujuan. "Setiap surplus harus dialokasikan ke cadangan umum 90 persen dan cadangan tujuan 10 persen. Sepanjang BLBI belum lunas maka harus ada cadangan umum," tandas dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini