Sukses

Gerak IHSG Berada di Dua Zona pada Awal Sesi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 3,29 poin ke level 5.285,06 pada pra pembukaan perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum dapat beranjak dari zona merah di awal sesi perdagangan saham Selasa pekan ini. Gerak IHSG ini mengikuti bursa saham Asia.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (26/5/2015), IHSG turun tipis 3,29 poin (0,06 persen) ke level 5.285,06. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,09 persen ke level 920,08. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG melemah terbatas sekitar 1,54 poin (0,03 persen) ke level 5.286,05.

Laju IHSG pun kembali bangkit dengan menguat 3,5 poin ke level 5.291,87. Indeks saham LQ45 naik 0,16 persen ke level 922,33. Sejumlah indeks saham acuan pun kompak menghijau di awal sesi perdagangan saham.

Ada sebanyak 92 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 34 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Akan tetapi, 64 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sektiar 6.311 kali dengan volume perdagangan 225,94 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 173,44 miliar. Secara sektoral, sepuluh sektor saham menghijau.

Sektor saham perkebunan naik 0,76 persen, dan memimpin penguatan sektor saham. Sementara itu, sektor saham industri dasar naik 0,64 persen, dan sektor saham pertambangan menguat 0,41 persen.

Meski IHSG menghijau, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 2 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 2 miliar.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham pada hari ini antara lain saham BWPT naik 5,51 persen ke level Rp 364 per saham, saham SMRA menguat 2,09 persen ke level Rp 1.955 per saham, dan saham ASRI mendaki 1,59 persen ke level Rp 640 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham BBNI turun 0,35 persen ke level Rp 7.025 per saham, saham SRAJ merosot 2,26 persen ke level Rp 216 per saham, dan saham MTFN tergelincir 4,3 persen ke level Rp 89 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang konsolidasi. Minimnya sentimen positif dan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) atas sejumlah mata uang emerging market yang berdampak pada pelemahan rupiah akan mempengaruhi sentimen pasar.

"IHSG akan bergerak dengan support di 5.250 dan resistance 5.310 dengan kecenderungan melemah," kata David. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.