Sukses

Bangun Jaringan Kereta Api, Kemenhub Butuh US$ 60 Miliar

Ditjen Perkeretaapian menargetkan jaringan kereta api nasional pada 2030 akan mencapai 12.100 kilometer.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membutuhkan dana investasi kurang lebih US$ 60 miliar untuk membangun sarana dan prasarana perkeretaapian hingga 2030 nanti. Dana tersebut untuk membangun rel, membeli lokomotif dan menambah gerbong untuk mengembangkan jaringan kereta api di seluruh Indonesia.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Imran Rasyid menjelaskan, Kementerian Perhubungan mempunyai 8 program utama yang tertuang dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional. Delapan program itu adalah peningkatan jaringan kereta api exiting, elektrifikasi lintas utama Jawa dan Sumatera dan pengembangan jaringan kereta api antar kota.

"Selain itu Kementerian Perhubungan juga akan membangun kereta api perkotaan di kota-kota besar, membangun kereta api angkutan batu bara, pengembangan akses kereta api ke badara dan pelabuhan dan terakhir pembangunan kereta api cepat," jelasnya seperti dikutip pada Selasa (26/5/2015).

Imran melanjutkan, kebutuhan dana tersebut tidak akan berasal dari pemerintah seluruhnya namun juga ada campur tangan swasta. Dalam kajian, porsi pemerintah akan sebesar 30 persen atau kurang lebih US$ 18 miliar dan porsi swasta 70 persen atau sekitar US$ 42 miliar.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian menargetkan jaringan kereta api nasional pada 2030 akan mencapai 12.100 kilometer (km) untuk pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. "Termasuk di dalamnya jaringan kereta api perkotaan sepanjang 3.800 km," tambahnya.

Selain itu, Ditjen Perkeretaapian juga menargetkan lokomotif untuk angkutan penumpang mencapai 2.805 unit dan gerbong kereta api penumpang sebanyak 27.960 unit. Sedangkan untuk angkutan barang, mereka inign jumlah lokomotif bisa mencapai 1.995 unit dan gerbong mencapai 39.655 unit.

Dengan berbagai penambahan tersebut, Ditjen Perkeretaapian berharap angkutan kereta api bisa menguasai market share 11 persen hingga 13 persen untuk angkutan penumpang dan 15 persen hingga 17 persen untuk angkutan barang.(Gdn/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.