Sukses

Bulog Belum Buka Opsi Impor Beras

Manajemen Bulog menegaskan, saat ini stok beras cukup untuk 5,5 bulan, dan fokus memaksimalkan pengadaan beras.

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog menyatakan belum membuka opsi impor untuk mencukupi kebutuhan beras dalam negeri. Perum Bulog saat ini masih memaksimalkan pengadaan beras dalam negeri, meski keputusan impor ada di tangan pemerintah.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Djoni Nur Ashari mengatakan, prognosa atau ramalan pengadaan Bulog mencapai 2,75 juta ton hingga akhir 2015. Hingga kini, pengadaan Bulog masih berada di 1,1 juta ton.

"Sekarang kita fokus pengadaan dalam negeri. Pengadaan masih jalan dengan akan menambah stok Bulog. Belum ada opsi itu, jadi fokus pengadaan dalam negeri," kata dia, di Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Wilayah yang menjadi penyumbang beras dalam pengadaan Bulog saat ini yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung.

Dia menuturkan, harga di pasaran saat ini mencapai Rp 7.800- Rp 8.000 per kg. Kendati, harga tersebut di atas harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 7.300 pihaknya optimistis Bulog masih menyerap dengan maksimal. Hal itu disebabkan masih ada beberapa wilayah yang menjual sesuai dengan HPP pemerintah.

"Prinsipnya ada kriteria harus sesuai HPP. Yang bisa kita beli di HPP saja. HPP Rp 7.300 beras. Rata-rata nasional Rp 7.800- Rp 8.000 itu kualitas medium. Faktanya masih ada di HPP  maka dari itu bulog bisa 25 ribu ton per hari masih normal," ujar Djoni.

Sementara itu, dia mengatakan stok di gudang Bulog mencapai 1,3 juta ton. Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk 5,5 bulan mendatang. Pihaknya meyakini, kebutuhan beras masyarakat bakal terpenuhi sampai akhir tahun. Selain itu, Bulog mengandalkan jumlah pasokan di gudang, stok akan terus bertambah mengingat Perum Bulog terus melakukan pengadaan.

"5,5 bulan stok kita aman, karena setiap bulan kebutuhan 250 ribu ton," tandas dia. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.