Sukses

Di Industri Perbankan, Internet Bisa Gantikan Peran Kantor Cabang

Transaksi jual beli dengan sistem online (e-commerce) di Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh.

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi internet sudah merambah berbagai sektor, termasuk pada sektor perbankan. Buktinya, banyak layanan perbankan yang sudah dapat diakses melalui telepon genggam dengan sistem transaksi elektonik.

Direktur Consumer Banking PT Bank Mandiri Tbk, Hery Gunardi mengatakan, berkembangan penggunaan transaksi elektronik pada sektor perbankan sejalan dengan perkembangan internet di dunia. Bahkan sistem transaksi elektronik lambat laun dinilai mampu menggantikan peran kantor cabang yang saat ini menjadi sistem layanan utama di industri perbankan.

"Tren bisnis perbankan sudah mulai bergeser, tadinya tradisional bank dengan menambah cabang sekarang mulai geser ke tren digital, mobile banking, sms banking. Backbone-nya ini adalah digital," ujarnya dalam seminar International Wealth Management di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (27/5/2015).

Untuk Bank Mandiri sendiri, lanjut Hery, transaksi elektronik ini menjadi lebih dominan. Nasabah biasanya banyak menggunakan fasilitas seperti mesin ATM atau mobile banking. Tren ini diprediksi akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia sekitar 150 juta atau 60 persen dari total penduduk.

"Dari jumlah itu, 9 persennya itu internet banking user. Mereka bagian dari yang melek teknologi, facebook dan twitter juga Indonesia rangking 4 di dunia," lanjutnya.

Selain itu, transaksi jual beli dengan sistem online atau biasa disebut dengan e-commerce di Indonesia juga diperkirakan akan terus tumbuh. Bahkan nilai transaksi diperkirakan akan melebihi jumlah pengguna uang elektronik (e-money).

"E-commerce juga berkembang luar biasa, Rp 50 triliun bisnis e-commerce, melebihi transaksi e-money, hal ini menguatkan jumlah internet akan semakin berkembang," tandasnya. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.