Sukses

Bayer Indonesia Targetkan Ekspor ke 50 Negara

Pada tahun 2014 nilai ekspor produk farmasi nasional mencapai US$ 532 juta tumbuh 16,98 persen dari tahun sebelumnya US$ 455 juta.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bayer Indonesia menargetkan bisa melakukan ekspor ke 50 negara dalam 3 tahun mendatang. Saat ini, produsen multivitamin dan obat-obatan tersebut baru melakukan ekspor ke 20 negara.

Head of Supply Center Cimanggis Bayer Indonesia, Safak Oner menjelaskan, sebagian besar produk Bayer Indonesia memang untuk pasar ekspor. Dalam data perusahaan 75 persen disalurkan ke beberapa negara di Asia dan Timur Tengah. Sedangkan pasar lokal hanya menguasai porsi 25 persen saja.

Beberapa negara tujuan ekspor produk Bayer Indonesia adalah Hong Kong, Filipina, Singapura, Malaysia, Korea, Taiwan, Thailand, Australia, Selandia Baru. Selain itu Bayer juga melakukan ekspor ke Vietnam, Kamboja, Inggris, Uni Emirat Arab, Turki, Austria, Rumania, Hungaria dan Yordania.

"Saya yakin beberapa tahun ke depan kami bisa ekspor ke 50 negara. Perhitungan kami bisa dilakukan dalam 3 tahun hingga 4 tahun lagi," kata dia dalam peresmian pengembangan pabrik Bayer Indonesia, di Depok, Jawa Barat, Rabu (27/5/2015).

Perusahaan sudah memiliki pasar yang cukup potensial  dalam pengembangan tersebut yaitu Amerika Serikat dan beberapa di wilayah Eropa. Saat ini, Bayer Indonesia sedang menunggu kepastian administrasi dari negara-negara tersebut.

"Kami baru saja menerima perizinan dari Belarus jadi diharapkan bisa menyuplai ke Rusia dan sekitarnya. Kami juga telah mengekspor ke Inggris sebesar 14 persen," tandas dia.

Sebagai informasi, pada tahun 2014 nilai ekspor produk farmasi nasional mencapai US$ 532 juta tumbuh 16,98 persen dari tahun sebelumnya US$ 455 juta. Sayangnya, pasar dalam negeri masih dikuasai oleh produk impor terlihat angka impor 2014 mencapai US$ 959  juta atau naik 6,68 persen di tahun 2013 yang tercatat US$ 899 juta.

Untuk diketahui, perluasan pabrik ini merupakan bagian dari investasi senilai 8,1 juta euro, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas produksi pabrik secara keseluruhan guna mengekspor produk-produk kesehatan ke 20 negara di tahun ini, dan banyak negara lagi pada tahun-tahun mendatang.

Investasi yang ditanamkan oleh Bayer untuk pengembangan fasilitas produksi di ini sejalan dengan upaya Kementerian Perindustrian dalam upaya memperkuat sektor industri secara umum di Indonesia pada tahun 2015.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, sektor industri yang saat ini memperlihatkan adanya peningkatan pertumbuhan pada triwulan I adalah sektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional dengan pertumbuhan mencapai 9,05 persen. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.