Di Asia, Negara Ini Mampu Ungguli Ekonomi China

Liputan6.com, New York - Pergeseran pola perdagangan, turunnya harga minyak, dan perlambatan ekonomi China telah membantu mengubah pola pertumbuhan negara-negara di Asia.

Meski Bank Dunia memprediksi China masih akan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi paling cepat di Asia hingga 2017, banyak analis sektor swasta yang yakin India akan segera mengungguli perekonomian China tahun ini.

Filipina dan Vietnam juga diprediksi akan bergabung dengan India sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi di Asia. Sementara Indonesia dan Thailand gagal dan akan menunjukkan perlambatan pertumbuhan di kawasan tersebut.

Melansir laman Financial Times, Jumat (29/5/2015), HSBC memprediksi ekonomi India tumbuh 7,8 persen pada 2015, lebih unggul dari China di level 7,3 persen.

Harga minyak yang lebih rendah memberikan kebebasan lebih besar bagi Bank Sentral India untuk memangkas suku bunga dan mengurangi ancaman defisit transaksi berjalan yang menggerogoti negara tersebut. Ada juga harapan bagi pemerintahan Narendra Modi yang pro terhadap bisnis dan pengusaha.

Berbagai reformasi Narendra Modi diprediksi akan mampu membuka berbagai potensi ekonomi India, persis saat pertumbuhan ekonomi China mulai luntur. India diprediksi mampu tumbuh 7,3 persen pada kuartal pertama tahun ini, lebih unggul dari China yang hanya tumbuh tujuh persen.

Asia Tenggara juga melihat beberapa negara yang pertumbuhannya tampak lebih cepat. Filipina melaporkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 6,3 persen tahun ini. Sementara Vietnam, tak berbeda jauh diprediksi akan tumbuh 6,1 persen.

Sebaliknya, India dan Thailand menunjukkan sejumlah perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dihantam turunnya permintaan komoditas ekspor dari China. (Sis/Ndw)