Sukses

Kembangkan Ilmu Pertambangan, Antam Gandeng Badiklat ESDM

Kerja sama ini berlaku selama dua tahun dan membuka peluang berdirinya Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Mineral pertama di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menggandeng Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk pengembangan pendidikan dan pelatihan bidang ESDM.

Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman mengatakan, kerja sama tersebut merupakan langkah strategis perseroan dalam rangka menciptakan nilai tambah kepada pemangku kepentingan di dunia pertambangan.

"Melalui MoU tersebut, Antam dapat berkontribusi dalam hal penyediaan infrastruktur yang dapat menunjang implementasi keilmuan di bidang ESDM,” kata Tedy, di Jakarta, Jumat (29/5/2015).
 
Tedy menyebutkan ruang lingkup kerja sama antara Antam dan Badiklat ESDM mencakup perencanaan strategis dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh kedua belah pihak, konsep pemberdayaan masyarakat, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta kegiatan lainnya dalam rangka menyiapkan SDM yang handal di bidang ESDM.

"Kerja sama ini berlaku selama dua tahun dan membuka peluang berdirinya Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Mineral pertama di Indonesia setelah kegiatan pascatambang di tambang emas Pongkor dimulai di masa depan," tuturnya.
 
Selain tambang emas bawah tanah di Pongkor, Jawa Barat, kerja sama ini juga membuka peluang pengembangan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di unit operasi Antam yang lain seperti di unit bisnis pertambangan nikel Sulawesi Tenggara, unit bisnis pertambangan nikel Maluku utara, unit bisnis pertambangan emas, dan unit bisnis pertambangan bauksit Tayan.

Kerja sama  tersebut diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman bersama (Memorandum of Understanding/MoU) yang dilakukan oleh Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman dan Kepala Badiklat ESDM Djajang Sukarna pada hari Jumat 29 Mei 2015 di kantor pusat Antam di Jakarta.  (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.