Sukses

Wall Street Tertekan Rilis Data Ekonomi AS

Meski melemah, Wall Street masih membukukan keuntungan sepanjang Mei 2015

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB) tertekan data yang menunjukkan ekonomi mengalami kontraksi pada kuartal I 2015. Meski turun, tetapi indeks masih membukukan keuntungan sepanjang Mei 2015.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (30/5/2015), data menunjukkan ekonomi AS mengalami kontraksi pada tingkat tahunan 0,7 persen pada kuartal I 2015, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya pertumbuhan 0,2 persen.

Laporan pelemahan aktivitas pabrik di Midwest dan sentimen konsumen untuk Mei menunjukkan bahwa laju pertumbuhan moderat di awal kuartal II 2015.

"Kami mengidentifikasi beberapa poin yang menekan pasar. Hari ini adalah akhir bulan dan biasanya investor melakukan aksi jual. Tak hanya itu, kekhawatiran terhadap Yunani juga masih mewarnai pasar," kata Kepala Ekonom Rockwell Globa lCapital Peter Cardillo di New York.

Menteri Keuangan AS Jack Lew mengingatkan untuk meminimalkan risiko stabilitas global jika Yunani keluar dari zona euro.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 115,44 poin atau 0,64 persen menjadi 18.010,68, Indeks S&P 500 kehilangan 13,4 poin atau 0,63 persen menjadi 2.107,39 dan Nasdaq Composite turun 27,95 poin atau 0,55 persen ke level 5.070,03.

Sekitar 7 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas 6,1 miliar rata-rata harian untuk Mei, menurut BATS Global Markets. Sepanjang bulan ini, Dow Jones naik 1 persen, S&P 500 naik 1,1 persen dan Nasdaq naik 2,6 persen.

Untuk minggu ini, saham membukukan kerugian, dengan Dow Jones turun 1,2 persen, S&P 500 turun 0,9 persen dan Nasdaq kehilangan 0,4 persen.

Menekan pasar, saham Bristol-Myers Squibb (BMY.N) anjlok 6,6 persen, penurunan terbesar harian sejak 2012, menyusul presentasi perusahaan pada pertemuan kanker. Saham telah naik 8,5 persen bulan ini sebelum presentasi.

Humana (HUM.N) melonjak 20,3 persen ke rekor tertinggi, Intel (INTC.O) naik 1,3 persen menjadi US$ 34,46 dan Altera naik 4 persen menjadi US$ 48,85 per saham. (Ndw/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini