Sukses

Menteri ESDM: Rokok Naik Tak Ada Demo Beda dengan BBM

Pemerintah akan menentukan kestabilan harga BBM pada November 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah kini memperpanjang frekuensi penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) selama tiga bulan sekali hingga diharapkan dapat menentukan stabilisasi harga pada November.

Menteri Energi Sumber Daya Alam dan Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, pembaruan harga BBM setiap tiga bulan sekali merupakan masa percobaan sehingga pemerintah akan sangat terbuka dengan berbagai kritik yang ada.

"Pada November, kebijakan penyesuaian harga itu sudah berarti sudah setahun jalan. Kita lihat harga minyak dunia, saya tidak bisa bilang berapa batas harganya," tutur Sudirman di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (31/5/2015).

Dia menegaskan, pemerintah sangat konsisten untuk mengurangi subsidi BBM di Tanah Air. Lagipula, dia mengatakan, dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi masih terbilang rendah. Lebih lanjut, Sudirman menerangkan, demonstrasi masyarakat setiap menjelang kenaikan harga BBM kini sudah mampu diatasi dengan baik.

"Noise memang terasa di permukaan. Lagipula, rokok saja naik tapi orang tetap beli, tidak ada yang  demo, protes, karena sudah terbiasa," ujar Sudirman.

Pemerintah akan menentukan harga stabil BBM pada November. Namun Sudirman mengaku masih melakukan pengamatan terhadap pola pergerakan harga minyak dunia guna menentukan harga standar BBM di Tanah Air.

Sementara perpanjangan frekuensi penyesuaian harga BBM menjadi tiga bulan sekali dilakukan pemerintah agar tidak menyusahkan masyarakat dengan fluktuasi yang terlalu cepat. "Yang penting masyarakat tidak menderita dengan perubahan harga yang terlalu cepat," kata Sudirman.  (Sis/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini