Sukses

IHSG Masih Rentan Koreksi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.180-5.278 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham awal pekan ini. Hal itu seiring spekulasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) dan rilis data inflasi Mei 2015.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, IHSG masih melanjutkan pelemahan dengan menguji level support 5.180-5.210. Sedangkan level resistance akan berada di kisaran 5.273-5.278 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Satrio mengatakan, sentimen global dan dalam negeri mempengaruhi laju IHSG. Kekhawatiran kenaikan suku bunga AS masih menjadi fokus pelaku pasar. Bila suku bunga AS naik pada 2015 maka akan menimbulkan aksi jual di pasar modal Indonesia.

Dari sentimen domestik, pelaku pasar juga menunggu rilis data inflasi Mei 2015.  Inflasi diperkirakan ke level 5,72 persen Year on Year (YoY).

Sementara itu, Analis PT Asjaya William Suryawijaya mengatakan, IHSG masih terus berkonsolidasi sehat dan berpotensi menguji support selanjutnya di level 5.209 dan resistance di kisaran 5.347.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG diprediksi bergerak melemah di kisaran level 5.203-5.240. Sejumlah sentimen yang akan pengaruhi laju IHSG antara lain dari Amerika Serikat (AS) akan merilis data pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan ke level 0,2 persen QoQ dibandingkan sebelumnya di level 2,2 persen.

Selain itu, dari China akan merilis data HSBC manufacturing PMI yang diperkirakan ke level 49,1 dibandingkan sebelumnya di 48,9. Jepang juga akan merilis data manufaktur yang diperkirakan ke level 50,9.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 29 Mei 2015 IHSG melemah 21,02 poin (0,40 persen) ke level 5.216,37. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,67 persen ke level 904,13. Sebagian besar indeks saham acuan cenderung tertekan kecuali indeks saham DBX naik 0,63 persen ke level 702,44 dan indeks saham Pefindo menguat 0,93 persen ke level 466,54.

Untuk rekomendasi saham, Satrio mengatakan, saham-saham barang konsuksi dan ritel diperkirakan menarik menjelang puasa. Hal itu mengingat konsumsi masyarakat meningkat jelang dan saat puasa sehingga menggerakkan saham barang konsumsi dan ritel.

Ia pun merekomendasikan buy on weakness sejumlah saham antara lain saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Sedangkan William memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar yaitu saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

"Potensi pelemahan IHSG sudah mulai terbatas, kekuatan naik terlihat lebih besar, yang akan didukung oleh rilis data awal bulan yang diperkirakan cukup stabil," kata William. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini