Sukses

Di Awal Pekan, IHSG Belum Bangkit dari Zona Merah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 4,24 poin ke level 5.212 pada pra pembukaan perdagangan saham di awal pekan.

Liputan6.com, Jakarta Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah mengikuti bursa saham Asia. Sejumlah sentimen negatif membayangi laju bursa saham Asia sehingga berdampak ke IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan saham Senin (1/6/2015), IHSG melemah tipis 4,24 poin (0,08 persen) ke level 5.212,13. Penurunan indeks saham ini berlanjut pada pukul 09.00 WIB. IHSG melemah 6,83 poin (0,13 persen) ke level 5.209,59. Indeks saham LQ45 turun 0,20 persen ke level 902,23. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham Pefindo25 naik 0,03 persen ke level 466,73 pada awal sesi perdagangan saham.

Ada sebanyak 59 saham melemah sehingga menekan indeks saham. Sedangkan 53 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. Adapun 59 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.453 kali dengan volume perdagangan saham 157,06 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 163,60 miliar.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.215,55 dan terendah 5.204,88. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham tambang naik 0,58 persen, sektor saham industri dasar mendaki 0,10 persen, dan sektor saham barang konsumsi menanjak 0,02 persen.

Sementara itu, sektor saham aneka industri melemah susut 0,57 persen, dan memimpin penurunan sektor saham. Lalu sektor saham konstruksi melemah 0,46 persen, dan sektor saham keuangan tergelincir 0,34 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing masih melanjutkan aksi jual pada pagi ini. Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 2 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 1 miliar.

Saham-saham yang menggerakan indeks saham dan mencatatkan keuntungan antara lain saham DSFI naik 3,13 persen ke level Rp 165 per saham, saham DMAS mendaki 2,28 persen ke level Rp 224 per saham, dan saham GIAA menanjak 1,49 persen ke level Rp 476 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham LPKR turun 3,46 persen ke level Rp 1.255 per saham, saham BMTR melemah 2,33 persen ke level Rp 1.260 per saham, dan saham SRIL susut 2,06 persen ke level Rp 332 per saham.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan, pasar saham global yang kurang kondusif pada akhir pekan lalu turut mempengaruhi pergerakan IHSG di awal pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran support 5.190 dan resistance 5.250 dengan kecenderungan terkoreksi. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini