Sukses

Kualitas UKM Jadi Penentu Kesuksesan E-Commerce

Berjualan online mempunyai nilai-nilai yang berbeda jika dibandingkan dengan berjualan offline.

Liputan6.com, Jakarta - Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang berkualitas bagus dinilai menjadi penentu kesuksesan industri e-commerce di Indonesia. Sehingga para pelaku e-commerce di Indonesia mempunyai kewajiban moral untuk membina dan meningkatkan kualitas para UKM tersebut.

Demikian disampaikan Achmad Zaky, CEO dan Co-Founder Bukalapak.com, seperti dikutip Minggu (31/5/2015). "Beberapa ciri UKM berkualitas yang saya temui dalam bisnis online dari para pelapak Bukalapak selama ini antara lain adalah trustworthy (terpercaya), reliable (dapat diandalkan), mempunyai layanan yang bagus, punya daya kompetitif dan memberikan respons yang cepat kepada konsumen,” jelas dia.

Dia pun berbagi cerita pengalaman saat berkunjung ke kantor Alibaba (e-commerce terbesar di dunia ) di China pekan lalu. Kunjungan ini semakin membuka lebar wawasannya bahwa industri e-commerce di sana sungguh luar biasa karena setiap orang sudah berbelanja online dan sudah terjadi pergeseran perilaku belanja dari offline menuju ke online.

Zaky juga mengamati para pelaku UKM yang bergabung di Alibaba juga luar biasa, jauh lebih profesional jika dibandingkan dengan para pelaku UKM di Indonesia.

Jika ada pertanyaan dari konsumen, mereka akan memberikan respons yang sangat cepat, selain itu juga didukung pengiriman barang yang cepat.

"Mereka juga mempunyai standar pelayanan yang tinggi, jika ada kesalahan barang yang dikirim langsung diganti bahkan diberikan bonus-bonus tambahan atau kejutan sehingga konsumen puas dan akan berbelanja online lagi,” jelas Zaky.

Menurut Zaky, berjualan online mempunyai nilai-nilai yang berbeda jika dibandingkan dengan berjualan offline. Penjual offline biasanya cenderung tidak akan mau untuk pindah ke online karena ada tuntutan tersendiri dalam dunia bisnis online.

Di mana berjualan online harus real time, setiap hari bahkan setiap saat harus siap dari manapun juga jika ada konsumen yang membutuhkan barang. Kondisi inilah yang sebenarnya disukai konsumen dan menjadi keunggulan berjualan online.

“Tantangan yang ada di Indonesia saat ini adalah UKM mau berjualan secara online dan menerima bahwa dunia sudah berubah dimana akses untuk mendapatkan barang jauh lebih mudah. Selain itu UKM menerima bahwa bisnis online itu sangat kompetitif dan mereka harus siap untuk itu,” lanjut dia.

Sedangkan tantangan UKM ke depan adalah bagaimana supaya mereka bisa menjadi berkualitas, dengan memanfaatkan internet, mempunyai layanan bagus, lebihreliable dan bisa jauh lebih profesional dibandingkan sekarang.

Menurut Zaky, jika tantangan-tantangan tersebut dijalani dengan baik oleh para UKM maka Indonesia 5 tahun lagi bisa menyamai posisi China. Karena karakter masyarakat dan daya beli yang mirip, sehingga tinggal menunggu waktu saja konsumen negara ini bisa mengejar ketertinggalan dari China.

Zaky juga berpesan bagi mereka yang saat ini masih menjadi karyawan atau bekerja di korporasi besar dan belum terjun di dunia bisnis online, ada satu hal yang bisa dilakukan untuk turut membesarkan dunia e-commerce Indonesia, yaitu berbelanja di UKM marketplace, salah satunya adalah Bukalapak.

"Berbelanja di UKM marketplace akan memberikan multiplier effect yang luar biasa bagi para pelaku usaha e-commerce, terutama bagi mereka para UKM yang berjualan di marketplace, karena mempunyai konsep untuk lebih memberdayakan UKM,” pungkas Zaky. (Nrm/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini