Sukses

Ketegangan RI dan Australia Tak Berdampak ke Industri Pariwisata

Wisatawan yang masuk melalui pintu masuk Batam mengalami kenaikan 12,41 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan pariwisata Indonesia menunjukan perkembangan yang cukup menggembirakan. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data jumlah wisatawan mancanegara naik sebanyak 3,24 persen (year on year/yoy) pada April 2015 dari 726,3 ribu menjadi 749,9 ribu. Namun, jika dibandingkan Maret 2015 terjadi penurunan 5,03 persen.

Kepala BPS, Suryamin mengatakan, peningkatan jumlah wisatawan mancanegara salah satunya terlihat dari beberapa pintu masuk. Bandara Ngurah Rai Bali terjadi peningkatan 11,50 persen dari 277,9 ribu menjadi 309,8 ribu.

Dari jumlah tersebut, wisatawan Australia masih mendominasi kendati terjadi polemik antara pemerintah RI dan Australia. "Bali, wisatawan Ausitralia masih dominan artinya kemarin agak tidak sesuai,  ke Bali tetap aja. Artinya masyarakat cinta Bali, walaupun pemerintah sana dikasih warning," kata dia, Jakarta, Senin (1/6/2015).

Wisatawan melalui pintu masuk Batam juga mengalami kenaikan 12,41 persen. Jumlah wisatawan April 2014 sebanyak 111,9 ribu menjadi 125,8 ribu pada April 2015. Kenaikan juga terjadi di Husein Sastranegara sebanyak 25,16 persen dari 13,4 ribu menjadi 16,8 ribu.

Meski begitu, pihaknya menuturkan terjadi penurunan yang mendalam di beberapa pintu masuk. Sebut saja, Soekarno-Hatta mengalami penurunan 11,57 persen dari 180,7 ribu menjadi 159,8 ribu.

"Soekarno Hatta terjadi penurunan baik secara tahunan maupun bulanan, dugaan sedang pembangunan begitu besar. Ada pelimpahan pemindahan ke Halim Perdanakusuma mungkin penerbangan juga dialihkan. Jadi turun 11,57 persen secara tahunan dan 21,25 persen secara bulanan," katanya.

Penurunan juga terjadi di Bandara Kualanamu Medan. Pihaknya menduga, penurunan terjadi karena transisi dari bandara lama ke bandara baru. Secara tahunan bandara ini turun sebanyak 4,94 persen.

Penurunan jumlah wisatawan juga terjadi di Bandara Juanda, Surabaya. Juanda mengalami penurunan 16,10 persen secara tahunan. Pihaknya menduga penurunan terjadi karena efek dari kecelakaan yang menimpai AirAsia.

Namun demikian, peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dinilai positif. Dia berharap, peningkatan tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Wisatawan sangat penting mendorong pertumbuhan ekonomi karena multiplier seperti industri manufaktur terhadap sektor perdagangan hotel dan dan sebagainya," tandas dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini