Sukses

Didominasi Pegawai Asing, Arab Saudi Sibuk Cari Pegawai Lokal

Rendahnya aktivitas sebagian besar penduduk di berbagai wilayah dapat menarik negaranya masuk ke dalam jajaran negara paling malas di dunia.

Liputan6.com, Riyadh - Rendahnya aktivitas sebagian besar penduduk di berbagai wilayah dapat menarik negaranya masuk ke dalam jajaran negara paling malas di dunia. Bahkan Arab Saudi, negara penghasil minyak terbesar di dunia yang menjadi salah satu negara terkaya bisa masuk ke dalam kategori tersebut lantaran rendahnya aktivitas para penduduk.

Sebenarnya hal tersebut tak terlalu mengejutkan. Pasalnya, negara-negara kaya biasanya memaksa para penduduknya untuk sibuk bekerja di kantor sehingga kurang beraktivitas di luar tugas kantor. Pengeluaran kalori dari aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan di kantor terus menurun dan menyebabkan obesitas.

Dari 122 negara atau sekitar 89 persen dari seluruh populasi dunia, para peneliti berusaha menentukan tingkat rendahnya aktivitas setiap populasi. Secara keseluruhan, sekitar dua per tiga penduduk di dunia tidak memenuhi standar rekomendasi aktivitas minimum yaitu berkegiatan selama 2,5 jam dalam seminggu seperti berolahraga, bersepeda atau sekadar jalan kaki.

Arab Saudi tercatat masuk jajaran negara dengan tingkat aktivitas paling rendah yang membuatnya masuk ke dalam kategori negara termalas. Meski begitu, Arab Saudi merupakan negara yang dipenuhi banyak miliarder dengan gaya hidup mewah.

Sebenarnya bagaimana perekonomian Arab Saudi berputar? Berikut ulasannya seperti dilansir dari Forbes, The Economist, indexmundi.com, dan sejumlah sumber lain, Senin (1/6/2015):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Negara termalas ketiga di dunia

Negara termalas ketiga di dunia

Sejumlah laporan menyebutkan Arab Saudi sebagai negara paling malas di dunia. Itu lantaran rendahnya kegiatan olahraga yang dilakukan para penduduk.

Dikaitkan dengan tingkat perekonomian, Arab Saudi kini tengah berusaha menyerap lebih banyak tenaga kerja dengan melakukan berbagai pendidikan dan pelatihan. Kondisi tersebut kemungkinan menjadi salah satu pemicu rendahnya aktivitas olahraga bagi penduduk Arab Saudi.

Selain itu, berbagai proyek infrastruktur yang digelar Arab Saudi sejak 2011 membuat banyak pekerja sibuk dan melupakan kebutuhan olahraganya. Selain Arab Saudi, Uni Emirat Arab juga tercatat sebagai salah satu negara termalas di dunia.

3 dari 4 halaman

Tingkat penyerapan tenaga kerja rendah

Tingkat penyerapan tenaga domestik kerja rendah

Tak hanya sibuk menggenjot perekonomian negara, pemerintah Arab Saudi juga tengah berusaha mempekerjakan lebih banyak warga domestik dibandingkan pekerja asing. Saat ini lebih dari enam juta pekerja asing memainkan peranan penting pada perekonomian Arab Saudi khususnya di sektor jasa dan minyak.

Padahal saat ini, pemerintah Arab Saudi tengah berusaha mengurangi tingkat pengangguran yang menekan banyak warganya. Para pejabat Arab Saudi tengah fokus mempekerjakan lebih banyak populasi muda yang sayangnya memiliki pendidikan rendah.

Rendahnya tingkat pendidikan dan kemampuan teknis yang dibutuhkan sektor swasta membuat penyerapan tenaga kerja muda di Arab Saudi terhambat. Bahkan pemerintah Arab Saudi tercatat meningkatkan anggaran pengeluaran di bidang pendidikan dan pelatihan guna mengurangi tingkat pengangguran di negaranya.

Tingginya tingkat pengangguran penduduk domestik yang mungkin membuat tingkat aktivitas penduduk Arab Saudi masih cukup rendah. Lihat saja, sekitar 80 persen dari total tenaga kerja yang bekerja di Arab Saudi merupakan pegawai asing.

4 dari 4 halaman

Perekonomian Arab Saudi

Perekonomian Arab Saudi

Arab Saudi merupakan negara yang perekonomiannya berbasis pada minyak dengan kendali pemerintah yang cukup kuat terhadap sebagian besar aktivitas ekonomi negara. Arab Saudi tercatat menguasai sekitar 16 persen dari cadangan minyak di dunia dan memainkan peranan besar di OPEC.

Sektor minyak tercatat berkontribusi sebanyak 80 persen dari pendapatan anggaran, 45 persen dari pendapatan domestik bruto dan 90 persen dari pendapatan ekspor. Arab Saudi juga tengah mendorong pertumbuhan sektor swasta guna mendiversifikasi perekonomiannya.

Upaya diversifikasi kini fokus pada pembangkit listrik, telekomunikasi, gas alam dan eksplorasi. Guna menarik investasi Asing, pemerintah juga mendirikan enam kota perekonomian di wilayah berbeda.

Arab juga menghabiskan dana US$ 373 miliar antara 2010-2014 pada pengembangan sosial dan berbagai proyek infrastruktur untuk memajukan perekonomiannya. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.