Sukses

Data Ekonomi Bervariasi Bikin Wall Street Menguat

Sejumlah sentimen mulai dari aktivitas merger dan akuisisi serta rilis data ekonomi bayangi perdagangan saham di awal pekan.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat terbatas pada perdagangan saham awal pekan ini seiring investor berhati-hati terhadap hasil data ekonomi yang bervariasi.

Pada penutupan perdagangan saham  Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 29,69 poin (0,16 persen) ke level 18.040,37. Indeks saham S&P 500 menguat 4,34 poin (0,21 persen) ke level 2.111,73. Indeks saham Nasdaq menguat 12,90 poin (0,25 persen) ke level 5.082,93.

Pergerakan bursa saham AS di awal pekan ini dipengaruhi laporan data ekonomi bervariasi. Laporan ISM menunjukkan kalau laju pertumbuhan naik pada Mei 2015. Di sisi lain, belanja konstruksi menanjak pada April, namun belanja konsumen tiba-tiba stagnan.

Rilis data ekonomi itu menjadi petunjuk bagi para investor untuk mengetahui seberapa cepat bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga. Pimpinan The Fed Boston Eric Rosengren mengatakan, sedikit kenaikan dalam data ekonomi tidak menunjukkan kalau posisi The Fed akan mulai menaikkan suku bunga.

"Sejumlah data ekonomi yang positif mendorong pasar saham kembali bangkit. Tapi antusias pelaku pasar berkurang karena perdebatan terus kapan The Fed akan menaikkan suku bunga. Risikonya kalau The Fed menaikkan suku bunga menjadi pelambatan ekonomi," kata Bucky Hellwig, Wakil Direktur BB&T Wealth Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (2/6/2015).

Sejumlah sektor saham yang mencatatkan keuntungan juga mengangkat indeks saham. Delapan dari 10 sektor saham S&P 500 mencatatkan keuntungan. Sektor saham itu antara lain sektor saham kesehatan, industri, dan teknologi.

Aksi merger dan akuisisi juga mengangkat harga saham di bursa saham AS. Saham Imunogen melonjak lebih dari 70 persen, dan memimpin reli di pasar modal setelah mempresentasikan data positif. Penguatan itu itu diikuti saham Bristol-Myers yang naik 2,9 persen menjadi US$ 66,48 setelah otoritas menerima aplikasi pengobatan melanoma.

Sedangkan saham Intel turun 1,6 persen menjadi US$ 33,90, dan menjadi hambatan untuk kenaikan indeks saham acuan setelah perusahaan setuju membeli produsen chip Altera sekitar US$ 16,7 miliar. Saham Altera pun naik 5,8 persen menjadi US$ 51,68.

Kekhawatiran terhadap penyelesaian utang Yunani juga mempengaruhi bursa saham AS. Di tengah kekhawatiran meningkat dari gagal bayar Yunani, pemerintah Yunani melewatkan batas waktu kesepakatan untuk membuka bantuan.

Untuk volume perdagangan saham tercatat mencapai 5,9 miliar saham di bursa saham AS. Angka ini di bawah rata-rata harian volume perdagangan saham sekitar 6,1 miliar saham. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini