Sukses

Top 5 Bisnis: Uang BPJS Ketenagakerjaan Bisa Dicairkan Jadi Hits

Berikut lima artikel terpopuler di kanal bisnis pada awal pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 16,7 juta orang pekerja telah menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan hingga akhir 2014.
Namun sayangnya, tak banyak masyarakat paham bagaimana cara penarikan dana yang tiap bulannya kita setorkan untuk iuran BPJS Ketenagakerjaan tersebut.

Kepala Divisi Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Eko‎ Nughriyanto mengungkapkan dalam pengurusan pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) para peserta BPJS Ketenagakerjaan tetap harus diproses melalui kantor BPJS Ketenagakerjaan.

Artikel Kapan Uang BPJS Ketenagakerjaan Bisa Dicairkan menjadi salah satu artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada edisi Senin 2 Juni 2015. Tak hanya itu, 10 Kota Terbaik Buat Cari Kerja juga telah menyedot perhatian pembaca di awal pekan ini.

Berikut lima artikel terpopuler di kanal bisnis pada Senin pekan ini:

1. Kapan Uang BPJS Ketenagakerjaan Bisa Dicairkan?

Sebanyak 16,7 juta orang pekerja telah menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan hingga akhir 2014. Namun sayangnya, tak banyak masyarakat paham bagaimana cara penarikan dana yang tiap bulannya kita setorkan untuk iuran BPJS Ketenagakerjaantersebut.

Kepala Divisi Pelayanan BPJS Ketenagakerjaa Eko‎ Nughriyanto mengungkapkan dalam pengurusan pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) para peserta BPJS Ketenagakerjaan tetap harus diproses melalui kantor BPJS Ketenagakerjaan.

2. 10 Kota Terbaik Buat Cari Kerja

Mendapatkan pekerjaan yang layak merupakan idaman semua orang. Sayangnya, tidak setiap tempat menyediakan lowongan yang Anda inginkan.
Mungkin saja, Anda bisa mencoba kota-kota ini untuk mencari kerja. Dikutip dari Lifehack, Senin 1 Juni 2015, PricewaterhouseCoopers (PwC) baru-baru ini melakukan penelitian terhadap 30 kota yang dianggap memberikan banyak lowongan pekerjaan.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 10 kota dengan peluang kerja terbanyak di dunia. Tak hanya kesempatan kerja, kota-kota ini juga menawarkan gaji yang menggiurkan dan kualitas hidup yang baik.

3. Lewat Inpres Ini, Jokowi Bersihkan ESDM dari Praktik Korupsi

Penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2015 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015, dinilai dapat menjadi sapu bersih praktik korupsi di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM).

Koordinator Nasional  Koalisi Publish What You Pay (PWYP) Indonesia Maryati Abdullah mengatakan, Inpres ini merupakan kebijakan antikorupsi yang pertama kali ditandatangani oleh Presiden Jokowi sejak terpilih pada 2014 yang lalu. Sehingga sedikit memberikan angin segar bahwa pemerintahan Jokowi memiliki visi dalam pemberantasan korupsi.

4. Studi: Wanita Karir Bisa Hasilkan Anak Bergaji Besar

Ibu yang bekerja atau tetap menjadi wanita karir meski telah memiliki anak ternyata tak selalu berdampak negatif bagi sang buah hati. Studi terbaru dari Harvard Business School menemukan, anak-anak perempuan yang ibunya bekerja cenderung memiliki pendapatan lebih tinggi saat berkarir ketika dirinya menginjak dewasa.

5. Didominasi Pegawai Asing, Arab Saudi Sibuk Cari Pegawai Lokal

Rendahnya aktivitas sebagian besar penduduk di berbagai wilayah dapat menarik negaranya masuk ke dalam jajaran negara paling malas di dunia. Bahkan Arab Saudi, negara penghasil minyak terbesar di dunia yang menjadi salah satu negara terkaya bisa masuk ke dalam kategori tersebut lantaran rendahnya aktivitas para penduduk.

Sebenarnya hal tersebut tak terlalu mengejutkan. Pasalnya, negara-negara kaya biasanya memaksa para penduduknya untuk sibuk bekerja di kantor sehingga kurang beraktivitas di luar tugas kantor. Pengeluaran kalori dari aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan di kantor terus menurun dan menyebabkan obesitas. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.