Sukses

Menungggu Hasil Kesepakatan Utang Yunani, Bursa Asia Melemah

Indeks MSCI Asia Pasifik merosot kurang dari 0,1 persen menjadi 150,41 pada pukul 09.02 waktu Tokyo, Jepang.

Liputan6.com, Sydney - Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (Bursa Asia) turun dipengaruhi sentimen hasil pembicaraan mengenai penyelesaian utang Yunani dan penguatan mata uang yen terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, Rabu (3/6/2015), Indeks MSCI Asia Pasifik merosot kurang dari 0,1 persen menjadi 150,41 pada pukul 09.02 waktu Tokyo, Jepang. Indeks Topix Jepang tenggelam 0,3 persen setelah yen menguat 0,5 persen terhadap dolar AS.

Indeks Standard and Poor/ASX 200 dan NZX 50 Selandia baru turun 0,1 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1 persen. Pasar saham China dan Hong Kong belum dibuka.

Salah satu sentimen yang membuat sebagian besar Bursa Asia melemah adalah kebuntuan pembicaraan utang Yunani. Kedua belah pihak yaitu pemerintah Yunani dan Uni Eropa masih bersikukuh mempertahankan proposalnya masing-masing.

Pemerintah Yunani tak mau menerima syarat-syarat reformasi ekonomi yang diajukan oleh Uni Eropa di tengah-tengah pembicaraan penyelesaian utang yang sudah hampir jatuh tempo.

"Ada banyak alasan pasar saham bergejolak pada saat inin," jelas Manajer Investasi Pengana Capital Ltd, Sydney Australia, Tim Schroeders. Seharusnya masalah Yunani bisa segera selesai karena sudah hampir mencapai batas waktu. Namun memang dalam prosesnya akan ada banyak drama yang bisa terjadi.

Uni Eropa dan International Monetary Fund (IMF) telah melakukan rapat di Berlin, Jerman, pada pekan lalu untuk membicarakan masalah Yunani. Hasil rapat tersebut akan dibawa ke Brussels, Belgia, untuk diajukan kepada Perdana menteri Yunani Alexis Tsipras.

Jika proposal yan diajukan oleh Uni Eropa dan IMF tersebut disetujui oleh Tsipras maka Yunani bisa selamat dari gagal bayar. Namun jika masih ada ketegangan pada tahap penyelesaian tersebut maka akan besar kemungkinan Yunani masuk dalam kategori gagal bayar dan akan berdampak kepada Eropa.

Sebelumnya, Bursa Asia sempat melonjak karena dorongan dari pasar Jepang dan China yang memang beberapa emitennya membukukan kinerja yang cukup baik pada kuartal I 2015 kemarin. (Gdn/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini