Sukses

Menhub Jonan Ingin Garuda Indonesia Punya Direktur Keselamatan

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, pihaknya sedang melakukan investigasi pesawat Garuda Indonesia yang tergelincir.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan menyarankan manajemen PT Garuda Indonesia Tbk membentuk posisi khusus di jajaran direksi yang mengurusi keselamatan.

Hal itu dilakukan supaya tingkat keselamatan meningkat, apalagi Garuda Indonesia baru tergelincir di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. "Garuda Indonesia menurut saya perlu ada direktur khusus untuk keselamatan. Sebesar dia dan Lion Air. Harus ada safety director. Kalau over run. Dia rugi. Kehilangan kesempatan pendapatan," kata dia, Jakarta, Rabu (3/6/2015).

Terkait dengan insiden tersebut, pihaknya meminta supaya Garuda Indonesia melakukan evaluasi operasional. Lantaran, kejadian ini bukan hal yang pertama untuk Garuda.

"Saya minta ke Direktur Utama. Direview lagi operasi. Direview lagi. Jadwal kokpit kru dan briefing supaya tidak terjadi hal yang tidak diharapkan yakni 2 kali slip. Pertama di Lombok. Over runway. Dua hari lalu di Makassar," kata Jonan.

Jonan bilang, saat ini pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang melakukan investigasi atas peristiwa tersebut. Jika terbukti lalai, maka pihaknya akan memberikan sanksi. "Ini diperiksa. Kalau lalai, nanti dikasih surat. Corrective action," tegas Jonan.

Untuk diketahui, pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800, nomor penerbangan GA-618 rute Jakarta-Makassar berangkat pukul 11.00 WIB dari Jakarta dan tiba  pukul 14.40 WITA. Pesawat itu tergelincir ketika melakukan pendaratan di Bandara Sultan Hasanuddin dalam kondisi hujan.

"Seluruh 144 penumpang dan 8 crew pesawat tersebut berada dalam keadaan selamat, dan keluar dari pesawat secara normal melalui tangga pesawat. Pesawat hanya bergeser sekitar 1 meter dari pinggiran runway," ujar Vice President Corporate Communications PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pujobroto kepada Liputan6.com pada Selasa 2 Juni 2015.

"Penumpang turun lewat tangga di pintu sebelah kanan," sambung dia.

Pujobroto menjelaskan, pesawat Boeing 737-800NG PK-GFA tersebut diterbangkan oleh Pilot in Command Capt Nikodemus Elim, dan Kopilot FO Ida Fiqriah.

"Tadi pesawat membawa 144 penumpang, terdiri dari penumpang 3 kelas bisnis dan 141 kelas ekonomi," imbuh dia.

Menurut Pujobroto, saat ini Garuda Indonesia bekerja sama dengan DKUPPU, Otoritas Bandara dan Otoritas lainnya, sedang melaksanakan pemeriksaan lebih lanjut terkait kejadian tersebut.

"Saat ini runway 13/31 ditutup hingga pukul 16.40 Wita, dan operasional pendaratan dan take off pesawat menggunakan runway 03/21," kata Pujobroto. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.