Sukses


Asperi Siap Bangun 19 Ribu Rumah Murah

Lokasi proyek rumah murah yang akan dibangun antara lain di Lampung, Pekanbaru, Bau-Bau, Papua, Tangerang dan Palembang.

Liputan6.com, Jakarta - Pengembang perumahan yang tergabung dalam Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Indonesia (Asperi) akan membangun sebanyak 19.050 unit rumah bersubsidi bagi masyarakat umum, pegawai swasta serta para pegawai negeri sipil (PNS) di sejumlah kota besar di Indonesia.

“Kami pengembang yang tergabung dalam Asperi siap mendukung pelaksanaan program satu juta rumah bagi masyarakat Indonesia. Tahun ini akan dibangun sekitar 19.050 unit rumah bersubsidi di beberapa kota di Indonesia,” ujar Ketua Umum Asperi, Iskandar Muda Tanjung di Jakarta, Senin (8\6/2015).

Lokasi proyek rumah murah yang akan dibangun antara lain di Lampung, Pekanbaru, Bau-Bau, Papua, Tangerang dan Palembang.

Menurut Iskandar, Asperi terus mendorong para pengembang perumahan yang menjadi anggotanya untuk meningkatkan pembangunan rumah bersubsidi di daerah-daerah. Sebab, jumlah masyarakat di daerah yang membutuhkan rumah murah layak huni masih cukup banyak.

Terkait program satu juta rumah yang dicanangkan pemerintah, ungkap Iskandar, program tersebut sangat dinanti oleh masyarakat luas mengingat kebutuhan rumah yang setiap tahun terus meningkat.

"Kami sudah memilih enam lokasi untuk dibangun rumah murah ini. Jumlahnya bervariasi mulai 1.000 hingga 5.000 unit rumah di setiap lokasi," ungkap dia.

Dia menambahkan, peruntukkan rumah bersubsidi tersebut adalah untuk masyarakat umum, pegawai swasta dan PNS di daerah-daerah tersebut.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo meluncurkan program satu juta rumah pada akhir April 2015. Rumah murah ini akan dibangun di seluruh provinsi di Indonesia secara bertahap.

Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat Syarif Burhanuddin mengungkapkan, ada banyak  keunggulan yang ditawarkan pemerintah dari program satu juta rumah tersebut. Pertama, uang muka (down payment/DP) yang sangat rendah yaitu sebesar 1 persen dari total harga. Ini lebih rendah dari rumah komersial sekitar 20 persen-30 persen.

Tidak hanya itu, dalam program pengadaan rumah di era pemerintahan Jokowi, bunga kreditnya juga diturunkan menjadi 5 persen, dari sebelumnya 7,5 persen. Sementara mengenai tenor kreditnya bisa sampai jangka waktu maksimal 20 tahun. "Angsurannya bisa Rp 500 ribu-600 ribu per bulan," kata Syarif saat berbincang dengan Liputan6.com.

Bahkan, lanjut dia, ada skema pemberian dana tunai ke masyarakat kurang mampu sebesar Rp 4 juta per kepala keluarga.

Reporter: Muhammad Rinaldi

(Rinaldi/Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini