Sukses

Saat Debut Perdagangan, Saham Mega Manunggal Naik Rp 140

PT Mega Manunggal Property Tbk menjadi emiten ke-6 yang tercatat di pasar modal Indonesia pada 2015.

Liputan6.com, Jakarta - PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) perusahaan di bidang properti resmi mencatatkan namanya di papan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan sendiri menetapkan harga saham di level Rp 585 per lembar saham.

Pada debutnya, saham PT Mega Manunggal Property Tbk dibuka dengan harga Rp 725 per saham  atau naik sebanyak Rp 140 per saham. Saham perseroan sempat berada pada level tertinggi di level Rp 800 per saham dan terendah pada level Rp 690 per saham. Adapun pada sesi awal ini, saham perseroan ditransaksikan sebanyak 81 kali  dengan volume 18 ribu lot. Kemudian nilai transaksinya mencapai Rp 1,3 miliar.

"Saham PT Mega Manunggal Property Tbk menjadi emiten ke enam tahun ini dan saham ke 511," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen, di Jakarta, Jumat (12/6/2015).

Dalam aksi korporasi ini, perseroan setidaknya melepas saham sebanyak  1,71 miliar dengan nominal Rp 100. Dengan itu, perseroan akan memperoleh dana segar sekitar Rp 1 triliun.

Perseroan mencatatkan jumlah saham di papan pengembangan mencapai 5,71 miliar dengan rincian jumlah saham pendiri sekitar 4 miliar saham dan penawaran saham perdana sekitar 1,71 miliar saham. Sehingga total kapitalisasi pasar saham yang terbentuk sekitar Rp 3,34 triliun.

Rencananya, dana IPO ini dialokasikan sebanyak 90 persen untuk mengakuisisi lahan baru. Lalu sisanya dialokasikan untuk kegiatan properti logistik.
Sementara itu, jumlah pemegang saham lewat IPO mencapai 807 pihak. Pemegang saham setelah IPO dan pelaksanaan employee stock allocation (ESA) antara lain PT Mega Mandiri Properti sebesar 69,30 persen, Hungkang Sutedja sebesar 0,70 persen, masyarakat sebesar 29,95 persen, dan ESA sebesar 0,05 persen.

PT Mega Manunggal Property Tbk mencatatkan pendapatan naik menjadi Rp 141,91 miliar pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 119,48 miliar. Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp 286,43 miliar pada 31 Desember 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 90,53 miliar.

Total aset perseroan mencapai Rp 2,13 triliun pada 31 Desember 2014 dari periode 2013 sebesar Rp 1,84 triliun. Sementara itu, total liabilitas mencapai Rp 690,96 miliar pada 31 Desember 2014. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini