Sukses

Transaksi Sepi, IHSG Menguat Tipis 4.933,60

Investor asing masih tetap melakukan aksi jual. Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 12 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berada di zona hijau pada perdagangan Jumat (12/6/2015). IHSG diperkirakan belum bisa menembus level 5.000.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG menguat tipis 5,06 poin (0,10 persen) ke level 4.933,87. Seluruh indeks acuan menguat tipis pada pra pembukaan.

Penguatan indeks saham ini berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG naik tipis 2,33 poin (0,10 persen) ke level 4.933,60. Indeks saham LQ45 naik 0,75 persen ke level 845.

Terdapat 51 saham yang berada di zona hijau sehingga mendorong IHSG naik. Sedangkan 25 saham berada di zona merah. Adapun 63 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham tak begitu besar hanya sekitar 3.749 kali dengan volume perdagangan saham 90,08 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 116,52 miliar.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.936,14 dan terendah 4.931,09. Secara sektoral, dari 10 sektor pembentuk indeks terdapat 7 sektor menguat dan 3 sektor melemah.

Sektor yang mengalami penguatan tertinggi adalah sektor perdagangan yang menguat 0,29 persen, sektor industri dasar yang naik 0,27 persen dan disusul oleh sektor perkebunan yang melonjak 0,33 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing masih tetap melakukan aksi jual. Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 12 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 12 miliar.

Saham-saham yang menggerakkan IHSG dan mencatatkan keuntungan antara lain saham MMLP naik 27 persen ke level Rp 745 per saham, saham CKRA mendaki 20,69 persen ke level Rp 245 per saham, dan saham LRNA menanjak 8,97 persen ke level Rp 170 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham EMDE turun 7,62 persen ke level Rp 97 per saham, saham BSIM melemah 6,25 persen ke level Rp 375 per saham, dan saham SRAJ susut 5,49 persen ke level Rp 224 per saham.

Analis First asia capital, David Sutyanto menjelaskan, setelah bergerak naik turun dalam rentang 67 poin, IHSG akhirnya tutup di level 4.928,81, melemah tipis 4,7 poin (0,1 persen) pada perdagangan Kamis (11/6/2015) kemarin.

"Pemodal asing mengurangi portofolio di saham perbankan menyusul sejumlah isu seperti rencana pembatasan kepemilikan asing pada perbankan menjadi di bawah 50 persen  dan revisi pertumbuhan kredit tahun ini yang lebih rendah," jelas David.

Ia melanjutkan, pergerakan IHSG kemarin bersifat anomali dengan tren positif yang terjadi di pasar saham kawasan Asia menyusul positifnya data ekonomi China yang keluar yakni produksi industri Mei 2015 naik 6,1 persen (yoy) melampaui bulan sebelumnya 5,9 persen.

Melanjutkan perdagangan akhir pekan ini, IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi di area downtrend. Peluang penguatan lanjutan akan ditopang dengan penguatan rupiah atas dolar AS dan redahnya arus dana asing yang keluar.

"IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4.910 dan resistance di 4.970," tutupnya.(Gdn/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini