Sukses

Smelter Nikel Halmahera Mulai Dibangun

Smelter yang akan dibangun Megah Surya Pertiwi menggunakan teknologi Rotary Kiln Submerged Arc Furnace (RK-SAF).

Liputan6.com, Jakarta - PT Megah Surya Pertiwi (PT MSP) mulai membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel senilai US$ 320 juta di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Senior General Manager Harita Nickel, induk usaha dari Mega Surya Pertiwi, Arif Perdanakusumah mengatakan, pembangunan konstruksi smelter dan sarana pendukungnya telah dimulai dan diperkirakan akan selesai dalam 24 bulan ke depan atau pertengahan 2017. "Mulainya pembangunan smelter tersebut ditandai peletakan batu pertama pada Kamis (11/6/2015) kemarin" kata Arif, di Jakarta, Jumat (12/6/2015).

Arief menambahkan, produk yang akan dihasilkan dari smelter ini adalah ferronickel dengan kapasitas produksi sekitar 190 ribu ton per tahun.

Dengan kapasitas sebesar ini maka smelter ini nantinya tidak hanya memproses bahan mentah nikel dari perusahan-perusahaan pertambangan yang berafiliasi dengan Harita, namun dapat juga menerima suplai dari perusahaan-perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan maupun Operasi Pertambangan Nikel lainnya di Halmahera Selatan dan sekitarnya.

Ia menjelaskan smelter yang akan dibangun Megah Surya Pertiwi menggunakan teknologi Rotary Kiln Submerged Arc Furnace (RK-SAF) terdiri dari 3 line yang akan memerlukan daya listrik sebesar 120 Mega Watt (MW).

Menurut Arif, guna menyuplai kebutuhan tenaga listrik tersebut, PT MSP akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) secara mandiri terdiri dari 3 unit pembangkit dengan kapasitas 3 x 40 MW sesuai kebutuhan smelter.

Untuk investasi pembangunan smelter di Pulau Obi ini, Harita menggandeng sebuah Perusahaan BUMN dari China yaitu Xinxing Ductile Iron Pipes Co, Ltd, melalui anak perusahaannya XinXing Qiyun Investment Pte Ltd, dan Corsa Investments Pte. Ltd.

Harita sendiri diwakili oleh PT Harita Jayaraya yang merupakan induk perusahaan Harita di Indonesia. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini