Sukses

Khawatir Banjir Pasokan Bikin Harga Minyak Merosot

Harga minyak Brent untuk pengiriman Juli susut 1,9 persen menjadi US$ 63,87 per barel.

Liputan6.com, New York - Harga minyak berjangka merosot pada akhir pekan ini dipicu kekhawatiran terhadap pasokan berlebih dari sejumlah produsen utama minyak dunia.

Harga minyak mentah untuk pengiriman Juli turun 81 sen (1,3 persen) menjadi US$ 59,96 per barel di divisi New York Mercantile Exchange. Namun, berdasarkan kontrak teraktif, harga minyak ini telah naik 1,4 persen pada pekan ini.

Harga minyak Brent untuk pengiriman Juli melemah US$ 1,24 atau 1,9 persen menjadi US$ 63,87 per barel. Pada pekan ini, harga minyak jenis Brent telah naik 0,8 persen.

"Para pelaku pasar telah optimistis aktivitas pengeboran minyak Amerika Serikat (AS) akan cenderung melambat. Tetapi keyakinan ini diruntuhkan dari fakta kalau anggota OPEC memproduksi minyak lebih besar sehingga menekan harga minyak," ujar Naeem Aslam, Analis AvaTrade seperti dikutip laman MarketWatch, Sabtu (13/6/2015).

OPEC telah memproduksi sekitar 1 juta barel minyak per hari, angka ini dinilai di atas produksi harian. Aslam mengatakan, hal tersebut menegaskan kalau OPEC hanya tertarik pada pangsa pasar terutama Arab Saudi.

Sementara itu, Analis Philip Futures, Daniel Ang mengatakan, pertemuan bank sentral AS pada pekan depan akan mempengaruhi indeks dolar. Hal ini dapat berpengaruh ke perdagangan minyak dalam mata uang dolar.

Ang mengharapkan, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) dan Brent masing-masing dapat berada di level US$ 60 dan US$ 64 per barel.

Analis Oswald Clint dari Sanford Bernstein mengatakan, laporan dari badan energi internasional dapat mendorong harga minyak melemah, dan bisa juga menguat. Akan tetapi pada akhirnya pasar cenderung ketat. Seperti diketahui aktivitas pengeboran minyak di AS cenderung turun pada pekan ke 27 menjadi 635.

Untuk harga komoditas lainnya seperti gas alam menjadi US$ 2,75 per mbtu (million british thermal units). (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini