Mereguk Manisnya Bisnis Peternakan Unta di Mekkah

Liputan6.com, Mekkah - Sejauh mata memandang kawasan Hudaibiyah, Mekkah menyuguhkan hamparan padang pasir luas dan sangat tandus. Bukit batu cadas yang berada di sekelilingnya mampu menjadi penawar panas terik yang membakar kulit.  

Melanjutkan perjalanan dengan bus atau mobil carteran, di sisi tepi jalan raya wilayah ini, deretan peternakan unta terbuka menarik hati untuk dikunjungi. Para jamaah dapat sekadar melihat, berfoto bersama hewan berpunuk ini bahkan mencicipi susu dan urin unta.

Ya, peternakan unta memang menjadi salah satu daya tarik bagi jamaah yang tengah dalam perjalanan Mekkah-Jeddah. Saat mobil atau bus mendekati peternakan-peternakan itu, penjaga peternakan sibuk berteriak, memanggil agar jamaah turun.

Ketika bus parkir tepat di depan peternakan, bau kotoran unta sudah menusuk hidung. Maklum saja, peternakan ini sengaja dibiarkan terbuka. Hanya beberapa kawat mengitari peternakan supaya puluhan unta tidak kabur. Jamaah haji dan umroh disarankan untuk mengenakan masker penutup hidung.

Jamaah haji dan umroh kerap mengabadikan momen langka ini melalui jepretan kamera bersama unta-unta nan lucu. Sementara sang penjaga peternakan sibuk mengambil beberapa wadah aluminium dan memeras susu maupun mengambil urin unta. Susu dan urin tersebut ditaruh dalam botol kecil berukuran 350 mililiter(ml).

Said Ali, penjaga peternakan unta di kawasan Hudaibiyah mengungkapkan, susu unta dibanderol seharga 5 riyal atau sekira Rp 17.500 (kurs Rp 3.500) per botol. Sedangkan urin atau air kencing unta dihargai 30 riyal atau Rp 105 ribu setiap botol.  

"Khasiat susu unta melancarkan pencernaan, buang air besar. Susu unta bila dicampur dengan kurma Albalah sangat cocok diminum untuk pengantin baru," ujar Pria berkulit hitam itu saat berbincang dengan Liputan6.com di Hudaibiyah, Mekkah, ditulis Senin (15/6/2015).

Sementara urin unta, kata Said Ali berguna untuk mengobati penyakit kencing batu, diabetes, menghilangkan ketombe dan masih banyak lainnya. Urin unta yang dijual di peternakan ini ada yang berwarna merah agak orange dan kuning seperti kencing manusia pada umumnya.

"Memang warnanya begitu, enggak ada perbedaan untuk khasiatnya," tambah dia.

Menurutnya, jamaah haji dan umroh asal Indonesia kerap mampir ke peternakan Hudaibiyah. Pengunjung, sambung Said Ali, banyak datang saat musim haji. Tak heran bila dia sanggup menjual ratusan sampai ribuan botol susu unta.

"Kalau lagi musim haji bisa jual hampir 1.000 botol susu unta," tutur Said Ali.

Sementara untuk harga jual unta, Pria yang mengaku bukan pemilik peternakan itu mengatakan, mencapai 4.000 riyal atau sekira Rp 14 juta per ekor unta dewasa. Dia pun menjamin unta-unta yang diternakinya bebas dari virus mematikan MERS.

"Di sini aman, MERS itu bohong. Sudah diteliti sampai ke Sudan," tegas dia.