Sukses

Diwarnai Sentimen The Fed, Rupiah Tumbang di Awal Pekan

Kekhawatiran terhadap pengetatan kebijakan moneter The Fed itu mendorong nilai tukar dolar AS dan melemahkan nilai tukar rupiah

Liputan6.com, Jakarta - Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) kembali akan menggelar pertemuan Federal Open Market Committee yang akan fokus pada pembahasan kenaikkans suku bunga pekan ini. Kekhawatiran terhadap pengetatan kebijakan moneter The Fed itu mendorong nilai tukar dolar AS dan melemahkan sejumlah mata uang Asia termasuk rupiah.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Senin (15/6/2015) menunjukkan nilai tukar rupiah melemah ke level 13.333 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Rupiah tercatat masih melanjutkan pelemahannya dari level 13.317 per dolar AS pada akhir pekan lalu.

Sementara data valuta asing Bloomberg mencatat nilai tukar rupiah sempat melemah ke level 13.339 per dolar AS pada perdagangan pukul 8:55 waktu Jakarta. Padahal, nilai tukar rupiah sempat dibuka menguat di level 13.330 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.

Hingga menjelang siang, rupiah tak banyak berfluktuasi dan masih berkutat di kisaran 13.313-13.350 per dolar AS.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan, meskipun hanya sedikit investor yang yakin The Fed akan menaikkan suku bunga pekan ini, tapi kejutan apapun bisa terjadi.

"Volatilitas tinggi dan kecenderungan pelemahan rupiah dan mata uang negara berkembang akan terlihat hingga ada kepastian mengenai suku bunga AS," katanya.

Sementara itu, Analis RBC Capital Markets Tom Porcelli mengatakan dirinya tak yakin The Fed akan langsung secara eksplisit mengumumkan kenaikkan suku bunga pada September. Tapi akan ada sinyal yang mengarah pada kenaikkan suku bunga di bulan tersebut jika data ekonomi AS masih konstruktif.

(Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.