Sukses

Harga Daging Ayam Naik, Ini Kilah Mendag

melambungnya harga daging ayam dan telur ayam karena memanfaatkan kenaikan harga menjelang puasa dan lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel berkilah kenaikan harga jual daging ayam dan telur ayam akhir-akhir ini karena pedagang menerapkan azas manfaat dari momen puasa dan lebaran. Sementara stok ayam dan telur dipastikan aman.

"Di daerah mana yang naik? Biar saya cek. Karena dari pantauan saya, harga ayam, daging sapi dan telur rata-rata stabil kok, suplai pun cukup," tegas dia saat Pengumuman Neraca Perdagangan Mei di kantornya, Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Lebih jauh dijelaskannya, melambungnya harga daging ayam dan telur ayam karena memanfaatkan kenaikan harga menjelang puasa dan lebaran. Rachmat pun mengakui bahwa selama beberapa bulan terakhir, pedagang ayam dilanda kerugian akibat harga jual daging ayam dan telur selalu di bawah rata-rata.

"Jadi kenaikannya karena sekian bulan lalu harga daging ayam dan telur jatuh di bawah harga rata-rata. Akhirnya pedagang mengalami kerugian cukup lama," tutur dia.

Sementara harga daging sapi, menurut Rachmat terpantau stabil. Bahkan di beberapa pasar tradisional yang dikunjunginya, harga jual daging sapi masih di bawah Rp 100 ribu per kilogram (kg).

Sebelumnya, salah seorang penjual daging ayam di Pasar Senen, Ipit (54) mengaku harga daging ayam mulai merangkak naik sejak awal Juni lalu.

Harga daging ayam broiler yang biasanya dijual ‎38 ribu per ekor, kini menjadi Rp 40 ribu per ekor. Sementara harga daging ayam yang sudah di fillet meroket dari harga jual Rp 40 ribu per potong menjadi Rp 45 ribu sampai Rp 48 ribu per potong.

"Naik Rp 5.000 masih wajar, tapi tetap saja dibilang konsumen mahal. Namanya juga mau bulan puasa, trennya memang selalu naik, jarang turun," ujar dia. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.