Sukses

The Fed: Kenaikan Suku Bunga Mungkin Dilakukan Tahun Ini

The Fed menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup baik yang mendorong pihaknya untuk tetap menaikan suku bunga tahun ini.

Liputan6.com, New York - Hasil pertemuan rutin Federal Open Market Committee (FOMC) yang telah dinanti pasar keuangan global lantaran berkaitan dengan kajian rencana kenaikan suku bunga tahun ini akhirnya diumumkan. Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup baik yang mendorong pihaknya untuk tetap menaikan suku bunga tahun ini.

"Sejak pertemuan komite terakhir pada April, laju penyerapan tenaga kerja terus meningkat, begitu pula dengan pasar tenaga kerja yang meningkat cukup signifikan," ungkap Gubernur The Fed Janet Yellen saat bertemu dengan media setelah pemungutan suara FOMC memutuskan The Fed akan tetap menjaga suku bunganya di dekat nol bulan ini.

Proyeksi terbaru yang dirilis The Fed menunjukkan kenaikan suku bunga di rentang 0 hingga 0,25 persen masih sesuai dengan kondisi perekonomian AS saat ini. Yellen menegaskan, tanggal kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006 itu tak begitu penting dibandingkan dengan jalur kenaikan tersebut.

"Kenaikan akan dilakukan secara bertahap dan The Fed tak akan mengikuti formula mekanis," katanya seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (18/6/2015).

Penguatan pertumbuhan tenaga kerja memberikan alasan kuat bagi para petinggi The Fed untuk mempertimbangkan kapan pengetatan kebijakan moneter akan dilakukan. Apalagi mengingat perbaikan signifikan terjadi dari perlambatan pada kuartal pertama.

Pada saat yang sama, inflasi masih bergerak di bawah target dan bank-bank sentral mengatakan, waktu kenaikan suku bunga sangat bergantung pada bagaimana data ekonomi melaju. (Sis/Ndw)


"Komite terus memutuskan bahwa kenaikan suku bunga pertama akan sesuai dengan peningkatan di pasar tenaga kerja dan komiter sangat percaya diri inflasi akan kembali ke target dua persen dalam jangka menengah," terang Yellen.

Dia mengatakan, inflasi akan kembali ke target The Fed secara bertahap sebagai dampak dari rendahnya harga energi dan barang-barang impor AS.

Belum banyak berubah dari berbagai pertemuan sebelumnya, The Fed masih mencari stabilitas harga dan tenaga kerja yang lebih kuat. Menurut The Fed, dengan akomodasi kebijakan yang sesuai, kegiatan ekonomi akan menguat dengan laju yang sama di mana pasar tenaga kerja akan terus bergerak meningkat.

Komite juga akan mengawasi perkembangan inflasi secara mendalam ke depan. Dalam memutuskan seberapa lama menentuskan target rentang kenaikan suku bunga, komite akan menilai kondisi pasar kerja, tekanan inflasi, ekspektasi tingkat inflasi dan data finansial serta perkembangan internasional.

Dengan begitu, The Fed menunjukkan sinyal yang kuat bahwa pihaknya akan tetap menaikkan suku bunga tahun ini jika berbagai data ekonomi yang dibutuhkan mendukung.

"Meski komite memandang data ekonomi yang mengecewakan pada kuartal pertama sebagai masa transisi, saya dan rekan-rekan akan tetap menunggu bukti yang menentukan bahwa penguatan ekonomi ini akan terjadi secara berkelanjutan," tandas Yellen.

The Fed tampak menggantungkan keputusan kenaikan suku bunga pada data tenaga kerja dan inflasi meski beberapa waktu lalu Bank Dunia dan IMF mengingatkan The Fed untuk menunda pengetatan kebijakan moneternya hingga tahun depan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.