Sukses

Debut Perdana, Saham Merdeka Copper Menguat

Merdeka Copper Gold melepas saham baru sebanyak 419,65 juta saham dengan nilai nominal Rp 100.

Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Copper Gold Tbk(MDKA)  perusahaan bergerak di mineral tambang resmi menjadi emiten ke tujuh tahun 2015. Hal itu ditandai dengan tercatatnya saham MDKA di papan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini.

Saham MDKA sendiri dipatok pada harga Rp 2.000 per saham. Perseroan melepas saham baru sebanyak 419,65 juta saham dengan nilai nominal Rp 100.

Pada debut perdananya, saham Merdeka Copper dibuka pada level Rp 2.000 per saham. Saham perseroan sempat berada pada level tertinggi Rp 2.400 per saham kemudian terendah pada Rp 2.260 per saham. Saham MDKA ditransaksikan sebanyak 347 kali dengan volume sebanyak 11 ribu lot. Adapun nilai transaksinya mencapai Rp 2 miliar.

Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan dengan tercatatnya MDKA perdagangan saham akan semakin ramai. "Kami berharap dengan diperdagangkan MDKA maka akan semarak, investor global menjadikan Indonesia tujuan investasi," kata dia di Jakarta, Jumat (19/6/2015).

Apalagi, MDKA merupakan emiten pertama yang menerapkan peraturan BEI. "Kepada MDKA karena menjadi pionir khususnya peraturan BEI untuk tambang untuk izin usaha produksi," ujarnya.

Untuk diketahui, saham pendiri yang dicatatkan sekitar 2,29 miliar saham. Selain itu, perseroan juga memiliki mandatory convertible bond (MCB) Emperor atau mandatori konversi surat utang sekitar 339,45 juta saham. Sehingga total saham yang dicatatkan sekitar 3,04 miliar saham. Total kapitalisasi pasar saham yang terbentuk Rp 6,09 triliun. Dengan penawaran saham perdana tersebut perseroan dapat meraup dana segar sekitar Rp 839,3 miliar.

Rencananya dana tersebut digunakan untuk entitas anak usaha. Di antaranya, pengembangan tambang PT Bumi Suksesindo yang di dalamnya mencakup manajemen serta pendukung fasilitas konstruksi.

Dana hasil IPO juga untuk pembayaran utang PT Bumi Suksesindo kepada PT Bank DBS Indonesia dan UOB Ltd. Ditambah dana IPO untuk modal kerja seperti gaji dan administrasi.

Sebagai tambahan, total aset perseroan mencapai US$ 126,73 juta pada 31 Desember 2014. Naik dari tahun sebelumnya US$ 21,74 juta. Kemudian total liabilitas mencapai US$ 106,57 juta dari sebelumnya US$ 3,06 juta. Perseroan masih mencatatkan rugi sekitar US$ 5,03 juta pada 2014. (Amd/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini