Sukses

Jurus Telkom Incar Pasar Internasional

Data center yang ditargetkan beroperasi pada kuartal III 2016 tersebut diharapkan dapat memperkuat posisi Telin Singapore.

Liputan6.com, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mengungkapkan pembangunan data center ketiga di Jurong, Singapura, menjadi salah satu langkah perseroan untuk melebarkan sayap bisnis dan menembus pasar internasional.

"Terkait pembangunan data center, itu salah satu strategi ekspansi Telkom bisnis di luar. Singapura merupakan kontributor terbesar dengan pendapatan Rp 1 triliun," ujar Direktur Innovation and Strategic Telkom Indra Sutoyo, seperti ditulis Minggu (21/6/2015).

Data center yang ada di Jurong tersebut 100 persen milik Telkom melalui anak usahanya yaitu Telekomunikasi Indonesia International Pte. Ltd. Singapore (Telin Singapore).

Telkom mendapatkan lisensi fasilitas penuh untuk bisa menjalankan berbagai layanan telekomunikasi di Singapura. Perseroan mengembangkan segmen enterprise dan wholesale untuk pengembangan data center. Pihaknya akan menyasar pangsa pasar perusahaan multinasional, carrier, dan internet.

Indra menegaskan, data center ini untuk mengembangkan bisnis di pasar regional. "Kalau bagus layanannya diminati layanan korporasi di singapura. Jadi kesempatan ke depan," tutur Indra.

Data center yang ditargetkan beroperasi pada kuartal III 2016 tersebut diharapkan dapat memperkuat posisi Telin Singapore sebagai strategic hub bagi Telkom Group yang menghubungkan Indonesia dengan belahan dunia lainnya.

Data center tersebut sepenuhnya dimiliki oleh Telin Singapore. Pelanggan data center yang dikelola oleh Telin Singapore adalah perusahaan di Singapura (74 persen) serta sisanya adalah perusahaan–perusahaan multinasional dari kawasan regional dan global.

Telin-3 dirancang untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan layanan data center premium, tidak hanya di Singapura namun juga untuk kawasan regional dan global market dimana Telin Singapore akan berperan sangat penting dalam menyediakan layanan konektivitas telekomunikasi global yang dapat diandalkan, aman dan stabil. Fasilitas ini dibangun untuk memenuhi desain Multi-Tier dan dapat beroperasi secara optimal.

Selain itu, Telkom bersama Singapore Telecommunication Limited (SingTel) telah menyepakati pembentukan joint venture (perusahaan patungan) yang direncanakan akan mulai beroperasi pada  2016. Project joint venture ini merupakan proyek yang berbeda dan tidak ada kaitannya dengan pembangunan data center Telin-3, Jurong di Singapura.

"Kami perlu meminjam sesuatu yang bagus untuk dibawa ke sini (Indonesia). Kembangkan kemampuan solusi ICT terutama vertical industry. Ini coba jajaki dengan Singtel yang sifatnya high level. Baru masuki diskusi yang detil. Pembentukan joint venture," kata Indra.

Indra menambahkan, Telkom menjadi pemegang saham mayoritas untuk perusahaan joint venture tersebut. Diperkirakan kepemilikan saham sekitar 60:40. Selain itu, Telkom mengharapkan bisa menggarap business to business terlebih dahulu.

"Perlu aspek legal. Mudah-mudahan joint venture akhir tahun. Kalau b to b segera," tegas Indra.

Indra menuturkan, pembentukan perusahaan joint venture itu diharapkan dapat mengembangkan ICT sehingga digunakan di sektor seperti kesehatan dan logistik sehingga efisien dan terintegrasi. (Ahm/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini