Sukses

Hindari Kemacetan, ASDP Bedakan Tarif Siang dan Malam

Jika seluruh sepeda motor dan mobil menyeberang di malam hari, jumlah armada pengangkut tidak akan memadai.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang Lebaran, arus mudik membuat  lintasan penyeberangan Merak-Bakauheni menghadapi lonjakan penumpang hingga 100 persen. Guna menghindari kemacetan hingga ke luar pelabuhan, Direktur Utama Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP),  Danang S. Baskoro siap menetapkan tarif siang dan malam yang berbeda khusus untuk kendaraan.

"Kami akan menggunakan tarif siang dan malam agar para pemudik berpikir baik-baik menentukan waktu mudiknya. Tarif malam akan lebih mahal agar tak semua pemudik menyeberang di malam hari, apalagi sekarang jumlah sepeda motor dan mobil tambah banyak," terangnya seperti ditulis Senin, (22/6/2015).

Untuk lintasan Merak-Bakauheni, ASDP telah menyiapkan kapal baru yang diharapkan dapat menunjang arus mudik angkutan Lebaran. Dia memprediksi adanya kenaikan sepeda motor sebesar 8 persen tahun ini.

"Jadi himbauan kami, seluruh pemudik jangan mudik pada malam hari karena kalau semua berkumpul dapat menyebabkan kemacetan hingga ke luar pelabuhan," terang Danang.

Menurutnya, jika seluruh sepeda motor dan mobil menyeberang di malam hari, jumlah armada pengangkut tidak akan memadai. Itulah sebabnya perbedaan tarif ditetapkan agar sebagian memilih melintas di siang hari. "Ya tinggal pilih, murah dan nyaman di siang hari atau mahal dan padat di malam hari," tandasnya.

Ditegaskan Danang, itu hanya berlaku untuk mobil dan sepeda motor. Sementara penumpang biasa dan bus malam tidak dikenakan perbedaan tarif siang dan malam.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Merak, Togar Napitupulu, telah mengusulkan penerapan tarif khusus. Dalam usulannya, mereka ingin ada menerapkan tarif yang lebih murah pada siang hari sehingga para pemudik yang selalu melakukan perjalanan di malam hari beralih ke siang hari.

"Lonjakan penumpang itu biasanya terjadi pada malam hari sampai subuh. Sedangkan pada siang hari, penumpang itu tidak sampai setengah muatan kapal dan kami tetap harus jalan," jelas Togar.

Ia mengklaim, usulan tersebut melalui pertimbangan matang dan sudah melalui tahap pengkajian. Ia pun mengatakan bahwa dengan adanya penerapan tarif khusus tersebut bisa merubah kebiasaan para pemudik yang lebih senang melakukan perjalanan di malam hari.

Menurut Gapasdap, dengan penerapan tarif khusus ini juga bisa membantu pemerintah mengurangi angka penumpukan penumpang di malam hari yang selalu terjadi setiap Lebaran. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.