Sukses

PGN Alirkan Listrik di Pulau Terluar

PT Perusahaan Gas Negara Tbk menganggarkan Rp 6,08 miliar untuk membiayai unit gas engine generator di pulau terluar Pemping, Batam.

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (Persero) Tbk (PGN) melistriki pulau terluar wilayah Pemping, Batam, Kepulauan Riau, dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).

Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup mengatakan, PGN bekerjasama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan konsorsium perusahaan yang terdiri dari PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI), ConocoPhilips dan Petro China International Jabung untuk menyalurkan listrik di pulau Pemping, Batam, Kepulauan Riau.

"Kegiatan yang menjadi bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) ini merupakan solusi yang diberikan PGN bersama mitranya untuk memenuhi kebutuhan listrik di salah satu pulau terluar di Indonesia," kata  Heri, di Jakarta, Selasa (22/6/2015).

Heri mengatakan, PGN memberikan bantuan berupa dua unit gas engine generator dengan kapasitas masing-masing 125 kilo Volt Amper (kVA).
Program ini menyerap total biaya sebesar Rp 9,24 miliar, di mana kontribusi PGN mencapai Rp 6,08 miliar.

Dalam pelaksanaannya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk melalui anak usahanya yaitu TGI juga membangun jaringan pipa gas ke masyarakat Pemping. Sementara SKK Migas memfasilitasi pemberian gas dari ConocoPhilips sebesar 50 ribu meter kubik per bulan.

“Kami bersyukur akhirnya masyarakat di salah satu pulau terluar di Indonesia, di Pemping, Batam dapat merasakan aliran listrik selama 24 jam penuh. Semoga dengan adanya pasokan energi ini, kegiatan ekonomi di Pemping terus meningkat,” tutur Heri.

Wilayah Pulau Pemping dihuni sekitar 250 keluarga. Pulau ini merupakan tempat pertemuan pipa gas dari berbagai tempat eksploitasi di Indonesia, namun Pemping belum mendapatkan penerangan listrik berbahan bakar gas bumi. Sebelum ini listrik bersumber dari pembangkit diesel. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini