Sukses

Wall Street Menghijau, Indeks Nasdaq Cetak Rekor

Investor terus menunggu kejelasan apakah Yunani bisa mencapai kesepakatan untuk mencegah gagal bayar utang.

Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Amerika Serikat (AS) menghijau pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan indeks Nasdaq mencetak rekor. Sementara investor terus menunggu kejelasan apakah Yunani bisa mencapai kesepakatan untuk mencegah default (gagal bayar) atas pinjaman.

Dilansir dari Reuters, Rabu (24/6/2015), perdagangan cukup tenang hari ini dengan volume perdagangan di bawah rata-rata. Sementara saham energi naik bersama lonjakan harga minyak mentah, penguatan tajam dolar AS juga turut mendongkrak indeks.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 24,29 poin atau 0,13 persen menjadi 18.144,07, S&P 500 naik 1,35 poin atau 0,06 persen ke 2.124,2 dan Nasdaq Composite menambahkan 6,12 poin atau 0,12 persen menjadi 5.160,1. Indeks Nasdaq berakhir dengan mencetak rekor, sedangkan  indeks S&P 500 ditutup 0,3 persen.

Sementara tidak ada perkembangan besar yang melibatkan Yunani, investor terus berharap bahwa proposal anggaran terbaru negara yang disampaikan pada Senin lalu akan negara mencegah default.

Yunani membutuhkan dana segar untuk menghindari default utang senilai US$ 1,8 miliar ke IMF yang jatuh tempo pada 30 Juni. Pergerakan pasar saham akhir-akhirnya sebagian besar didorong Yunani. Sebab investor khawatir bahwa jika negara itu default, mungkin harus meninggalkan zona euro atau Uni Eropa dan berpotensi mengguncang fondasi ekonomi kawasan itu.

"Pasar tampaknya berharap bahwa hal ini akan berakhir menguntungkan, tapi saya pikir semua harus tetap waspada sebab keadaan bisa berubah sewaktu-waktu," kata Equity Risk Manager dari Timber Hill/Interactive Brokers Group in Greenwich,  Steve Sosnick.

"Yunani mungkin tidak begitu berarti untuk pasar AS, tetapi bisa memiliki dampak besar pada euro dan dolar AS, dan tidak jelas seberapa besar dampak yang akan terjadi pada saham," lanjut dia.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang, naik 1,1 persen. Penguatan dolar dianggap angin segara untuk harga saham karena akan mendongkrak keuntungan perusahaan multinasional.

Harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 1 persen menjadi US$ 61,01 per barel. Penguatan ini menjelang data persediaan AS diperkirakan menunjukkan permintaan yang kuat untuk bensin.  Indeks energi S&P naik 0,3 persen dan merupakan salah satu sektor yang memiliki performa baik pada hari ini. Saham Halliburton Co  naik 0,9 persen menjadi US$ 44,49.

Saham AT&T Inc naik 2,5 persen menjadi US$ 35,91 dan merupakan salah satu kenaikan persentase terbesar di S&P 500. Begitupula saham Facebook Inc saham naik 3,7 persen menjadi US$ 87,88. (Ndw/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini