Sukses

Harga Minyak Brent Naik Usai Anjlok 2 Hari

Harga minyak Brent ditutup naik US$ 6 sen atau 0,1 persen menjadi US$ 63,26 per barel.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah berakhir sedikit berubah pada hari Jumat (Sabtu pagi WIB) setelah tanda-tanda Yunani mungkin memiliki kesepakatan pada akhir pekan ini untuk menghindari gagal bayar (default) utang. Sementara Iran menghadapi posisi sulit untuk mengamankan kesepakatan nuklir yang bisa mengakhiri sanksi terhadap ekspor minyaknya.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (27/6/2015), harga minyak Brent ditutup naik US$ 6 sen atau 0,1 persen menjadi US$ 63,26 per barel, sepanjang pekan ini harga minyak naik 0,3 persen.

Harga miyak West Texas Intermediate (WTI) turun US$ 7 sen atau 0,1 persen menjadi US$ 59,63.

harga minyak Brent naik setelah merosot selama dua hari berturut-turut. Namun, harga minyak mentah WTI yang jadi acuan di AS tetap melanjutkan pelemahan setelah adanya indikasi peningkatan jumlah rig minyak di Amerika Serikat (AS).

Sebuah bom bunuh diri oleh militan Negara Islam di Kuwait, yang menewaskan 25 orang dan melukai lebih dari 200 orang, menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan pasokan minyak Timur Tengah dan memberikan dukungan terhadap harga minyak mentah.

Tindakan kekerasan lainnya yang juga berdampak ke pasar termasuk serangan teror di Prancis; kematian penembakan 28 orang di Tunisia, termasuk turis asing, dan pembunuhan setidaknya 145 warga sipil di Suriah utara oleh militan ISIS.

Di Yunani, Menteri Keuangan Yanis Varoufakis mengaku ia tidak ada alasan bagi pemerintah Yunani untuk tidak memiliki kesepakatan dengan kreditor  pada Sabtu pekan ini sehingga negara itu bisa menghindari default utang dan tetap bertahan di zona euro.

Seorang pejabat senior Uni Eropa mengatakan, bagaimanapun, Yunani mungkin akan menunggak dengan IMF selama beberapa hari.

"Jika ada resolusi untuk masalah Yunani, pasar ini bisa mendapatkan dorongan besar," kata Phil Flynn, analis dari Price Futures Group di Chicago.

Di Wina, menjelang batas waktu 30 Juni untuk kesepakatan akhir antara Iran dan kekuatan dunia, perbedaan utama tetap pada isu-isu kunci seperti sanksi bantuan dan akses PBB ke situs nuklir Iran, kata diplomat senior Barat. (Ndw/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini