Sukses

6 Cara Tangani Pasangan yang Berutang Banyak

Anda dan pasangan sebaiknya saling terbuka soal utang sebelum menikah untuk merencanakan keuangan.

Liputan6.com, Jakarta - Acara pernikahan sudah berlangsung, kini saatnya Anda merencanakan soal keuangan. Mungkin sulit untuk duduk untuk membicarakan soal pendapatan, pengeluaran, dan utang bersama-sama. Tapi Anda akan senang telah melakukannya untuk jangka panjang.

Sangat baik apabila Anda dan pasangan saling terbuka soal utang sebelum menikah. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan keuangan dengan matang.

Intinya, hanya karena pasangan memiliki utang, bukan berarti Anda tidak bisa menikah. Perencanaan yang matang dan bijaksana bisa membuat kehidupan pernikahan bahagia selamanya.

Credit.com, Minggu (28/06/2015), merangkum apa saja yang perlu Anda lakukan ketika mengetahui pasangan berutang banyak:

1. Siapa yang bertanggung jawab?

Pertama, sangat penting mengetahui kalau Anda tidak bertanggung jawab atas utang pasangan yang dibuat sebelum pernikahan. Ini berarti, hanya karena Anda menikah dengan utang, tidak berarti Anda secara otomatis bertanggung jawab terhadap utang pasangan.

2. Lawan jika pasangan memaksa menggabung utang tersebut

Jangan sekali-kali setuju untuk menggabungkan utang menjadi utang bersama. Misalnya, pasangan Anda punya utang kartu kredit sebelum menikah, begitu pula dengan Anda. Anda bisa saja menggabungkan kedua utang tersebut dalam kartu baru, tapi jumlahnya bakal meningkat, plus dengan bunga.

3. Hati-hati dalam membuat utang

Setujui utang yang akan dilakukan pasangan jika Anda benar-benar yakin ia bisa melunasinya dan Anda tidak masalah membayarnya jia ia tidak bisa. Jika Anda membeli rumah bersam-sama, pertimbangkan soal cicilan. Jangan sampai Anda tidak merasa nyaman ketika membayarnya, sementara pasangan memiliki utang lain untuk mengemudi mobil mewah atau kapal pesiar.

4. Tahu hukum

Anda perlu mengetahui bagiamana hukum menangani utang yang timbul selama pernikahan. Kebanyakan negara mempertimbangan utang sebagai tanggung jawab bersama. Tapi kalau salah satu pasangan tidak mengetahuinya, maka aset itu menjadi tanggung jawab pribadi.

Anda juga harus memutuskan memakai rekening bersama untuk kartu kredit atau tidak. Perbedaannya ada pada biaya. Pengguna resmi atau pemegang rekening asli bertanggung jawab penuh atas kewajiban yang timbul.

5. Membuat perjanjian soal utang

Pertimbangan membuat perjanjian pra atau pasca nikah secara khusus soal utang dan kewajiban. Pastikan perjanjian itu menulis soal tanggung jawab untuk setiap jenis utang jika perceraian terjadi.

6. Rencanakan untuk membayar seluruh utang

Pastikan Anda membuat rencana membayar utang pasangan sebelum menikah atau setelahnya. Belajar merencanakan hal ini bersama-sama akan melatih keterampilan penting dalam pernikahan pula. (Elsa A/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini