Sukses

Menteri BUMN Diminta Lebih Terbuka Soal Program Kerja

Kementerian BUMN harus lebih terbuka, salah satunya soal penggunaan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN).

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) kini menjadi perhatian. Salah satunya, Kementerian BUMN di bawah Menteri Rini Soemarno yang dinilai masih belum menunjukan suatu prestasi terkait dengan kebijakan-kebijakannya.

Demikian diungkapkan Ahli Ekonomi, Keuangan dan Politik Fuad Bawazier, Minggu (28/6/2015). "Belum kelihatan, yang menonjol apa belum ada. Belum ada prestasi," ujar Fuad.

Dia menambahkan, sejauh ini justru yang menjadi sorotan publik di kementerian BUMN hanyalah soal pengangkatan komisaris dan direksi yang memiliki latar belakang politisi.

"Yang malah menjadi sorotan publik justru hanya soal pengangkatan komisaris dan direksi, karena ada beberapa orang yang dinilai tidak mumpuni. Cenderung politisasi. Jadi menurut saya belum ada prestasinya," tandas mantan Menteri Keuangan era Orde baru itu.

Senada, Pengamat Ekonomi-Politik AEPI (Asosiasi Ekonomi-Politik Indonesia) Salamudin Daeng mengatakan, Kementerian BUMN harus lebih terbuka, salah satunya soal penggunaan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) yang sebesar Rp72 triliun sejumlah perusahaan plat merah yang menerimanya.‬

‪"Bicaralah apa programnya, apa rencananya BUMN setelah mendapat penyertaan modal dari DPR?. Uang negara sebesar Rp 72  triliun mau diapakan?. Target-target dia apa terhadap BUMN?. Jangan diam saja, jangan bergerak seperti tidak kelihatan. Itu kan seperti mafia," jelasnya.

‪Menurut dia, kekacauan ekonomi dalam negeri yang terjadi saat ini tidak terlepas dari peranan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang seharusnya mampu menjadi penopang perekonomian.‬

‪"Kekacauan dalam Pertamina, kekacauan dalam berkaitan procurrement BUMN setelah mereka mendapatkan restu suntikan dana dari DPR, kan sampai sekarang juga kita belum lihat langkah-langkah, dan programnya apa," tutur dia.‬

‪Ia berpendapat Rini Soemarno merupakan sosok Menteri yang sulit untuk dievaluasi lantaran kinerjanya yang serba tertutup dari sorotan publik. Pergerakan Rini yang serba diam-diam justru menggambarkan seperti pergerakan mafia.‬(Nrm/Ahm)

‪

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini