Sukses

Rupiah Melemah Tersengat Sentimen Yunani

Volatilitas rupiah diperkirakan masih tinggi hingga akhir tahun 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pekan ini nilai tukar rupiah kembali melemah dipicu sentimen eksternal. Meski demikian, gerak rupiah masih ada peluang menguat ditopang teknikal.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Senin (29/6/2015), menunjukkan nilai tukar rupiah melemah ke level 13.356 per dolar Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah di kisaran 13.338 per dolar AS.

Sementara data valuta asing Bloomberg, mencatat nilai tukar rupiah dibuka menguat ke level 13.301 per dolar AS dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu di kisaran 13.307 per dolar AS. Gerak rupiah cenderung berfluktuasi, bahkan sempat berada di kisaran 13.320. Pada hari ini, rupiah berada di kisaran 13.301-13.370.

Analis PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova mengatakan, volatilitas rupiah masih akan tinggi hingga akhir tahun. Hal itu dipicu dari sentimen eksternal yang cenderung menekan laju rupiah. Pertama, penyelesaian utang Yunani belum ada kepastian mengingat apakah Yunani dapat membayar utang jatuh tempo ke IMF atau Dana Moneter Internasional pada 30 Juni 2015. Rully menilai, krisis utang Yunani itu dikhawatirkan memberikan efek ke perbankan Eropa.

"Kalau gagal bayar maka ada efek penularan ke perbankan di Eropa," kata Rully saat dihubungi Liputan6.com.

Kedua, sentimen kenaikan suku bunga AS juga masih membayangi laju nilai tukar rupiah dalam jangka pendek ini. Hal itu mengingat ada kekhawatiran pelaku pasar terhadap aliran dana keluar dari Indonesia. Volatilitas rupiah pun masih tetap tinggi hingga akhir tahun 2015.

"Ketidakpastian global membuat pelaku pasar memilih pegang dolar yang cenderung menguat," ujar Rully.

Meski demikian, Rully menilai, gerak nilai tukar rupiah ada penguatan secara teknikal. Gerak rupiah akan berada di kisaran 13.300-13.335 per dolar AS pada hari ini. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini