Sukses

Harga Minyak Menguat, Harga BBM Juli Naik?

Harga minyak di pasar internasional terus menguat, bagaimana dampaknya ke harga BBM di dalam negeri?

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak di pasar internasional terus menguat hingga berada di di atas US$ 60 per barel, lalu bagaimana dengan dampaknya ke harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri?

Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas (Migas) I Nyoman Wiratmaja memastikan pemerintah tidak akan mengubah harga BBM untuk Juli 2015, meski harga patokan minyak Singapura (Mean Of Platts/MOPS) mengalami kenaikan.

"Bulan Juli ini Insya Allah tidak ada kenaikan. Harga MOPS hari kemarin naik US$ 1-US$ 2. Hari ini sekitar itu turun sedikit. Masih stabil tapi masih lebih tinggi dari bulan sebelumnya," kata Wiratmaja di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (30/6/2015).

Wiratmaja mengungkapkan, pemerintah akan mempertahankan harga BBM jenis premium dan solar subisidi, agar masyarakat tak terbebani oleh kenaikan harga dan tetap tenang saat puasa dan lebaran.

"Jadi supaya masyarakat kita bisa menjalani bulan Ramadan dan lebaran dengan tenang," tuturnya.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menuturkan, jika pemerintah tidak menaikkan harga premium dan solar, maka Pertamina akan merugi karena harus menanggung selisih antara harga biaya produksi dengan harga jual.

Dia menghitung, setiap selisih Rp 500 per liter, Pertamina bisa menomboki Rp  15 triliun. Angka itu bisa lebih besar jika selisih terus melebar.

"Misalnya, nanti selisih ini dikalkulasi pada akhir tahun dan dibayarkan ke Pertamina, tetap saja ini akan mengganggu cash flow Pertamina," tutur dia. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.