Sukses

Inflasi Juni 2015 Diperkirakan 0,7%

Inflasi tahunan pada Juni 2015 diperkirakan akan berada pada kisaran 7,5 persen hingga 7,6 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Tingkat inflasi Juni 2015 diperkirakan akan sedikit mengalami kenaikan jika dibandingkan bulan sebelumnya. Managing Director Global Markets HSBC Indonesia Ali Setiawan mengatakan, jika pada Mei 2015 lalu, inflasi bulanan berada di angka 0,5 persen, maka pada Juni 2015 ini akan berada di level 0,7 persen.

"Bulan ini mungkin antara 0,5 persen sampai 0,7 persen," ujarnya di Gedung World Trade Center I, Jakarta, Selasa (30/6/2015).

Menurut Ali, hal ini lantaran pada pertengahan Juni 2015 telah memasuki bulan Ramadan di mana permintaan akan bahan kebutuhan pokok meningkat sehingga turut mendorong inflasi. "Ya lebih karena faktor musiman," lanjutnya.

Sementara untuk inflasi tahunan pada Juni 2015, Ali memperkirakan akan berada pada kisaran 7,5 persen hingga 7,6 persen. Hal ini juga didorong oleh permintaan yang tinggi terhadap barang-barang kebutuhan pokok. "Karena ada permintaan yang tinggi," tandasnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Mei 2015 mencapai 0,50 persen. Adapun berdasarkan indeks harga konsumen (IHK) dari total 82 kota, 81 kota tercatat mengalami inflasi dan 1 kota deflasi.

Kepala BPS, Suryamin mengatakan, laju inflasi  year on year (Mei 2014-Mei 2015) tercatat mencapai 7,15 persen. Sedangkan secara tahun kalender (April-Mei 2015) terjadi deflasi sebesar 0,42 persen.

Kemudian inflasi komponen inti pada Mei 2015 mencapai 0,23 persen, sementara inflasi inti (yoy) mencapai 5,04 persen. "Inflasi paling tinggi terjadi di Palu 2,24 persen, sementara deflasi terjadi di Pangkal Pinang 0,61 persen," jelas dia.

Dia menyebutkan dari 82 kota, sebanyak 45 kota mencatat besaran inflasi di bawah 0,5 persen. Sementara  17 kota, inflasi mencapai di bawah 0,3 persen.

Dia menyebutkan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan kenaikan seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 1,39 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,50 persen.

Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,20 persen; kelompok sandang 0,23 persen; kelompok kesehatan 0,34 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,06 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,20 persen. (Dny/Gdn)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini