Sukses

Ikuti Bursa Asia, IHSG Menguat Tipis

Pada pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.928,84 dan terendah 4.920,26.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona hijau mengikuti gerak bursa saham Asia pada perdagangan saham Rabu, 1/7/2015). Meski demikian, penguatan IHSG cenderung terbatas.

Pada pra pembukaan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 13,40 poin (0,27 persen) ke level 4.924,06. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 14,57 poin ke level 4.925,19. Indeks saham LQ45 mendaki 0,43 persen ke level 842,74. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Penguatan indeks saham ditopang dari 69 saham yang menghijau. Sedangkan 25 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 45 saham lainnya diam di tempat.

Pada pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.928,84 dan terendah 4.920,26. Perdagangan saham cukup sepi pada pagi ini. Total frekuensi perdagangan saham 3.747 kali dengan volume perdagangan saham 80,41 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 122 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor infrastruktur turun 0,05 persen. Sementara itu, sektor saham perkebunan menguat 1,08 persen, sektor saham consumer goods mendaki 0,83 persen, sedangkan sektor saham manufaktur naik 0,52 persen.

Meski IHSG menghijau, investor asing cenderung melakukan aksi jual sekitar Rp 6 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 6 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan kenaikan dan sebagai penggerak indeks saham di awal perdagangan antara lain saham BUKK naik 16,38 persen ke level Rp 1.275 per saham, saham CKRA menguat 8,37 persen ke level Rp 220 per saham, dan saham MBSS mendaki 8,11 persen ke level Rp 800 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham VICO turun 10,81 persen ke level Rp 99 per saham, saham SRAJ melemah 8,42 persen ke level Rp 261 per saham, saham PANS tergelincir 7,32 persen ke level Rp 4.750 per saham.

Analis PT Universal Broker, Satrio Utomo menjelaskan, Menteri Keuangan Yunani menyatakan bahwa negara tersebut tidak akan melakukan pembayaran atas utang IMF yang jatuh tempo. IMF pun juga secara resmi menyatakan bahwa tidak ada pembayaran hutang dari Pemerintah Yunani.

"Kondisi ini adalah sesuatu yang baru karena Yunani menjadi negara maju pertama yang mengalami gagal bayar terhadap IMF, setelah Zimbabwe sebagai negara berkembang terakhir yang gagal melakukan pembayaran kepada IMF pada tahun 2001," tuturnya.

Namun sepertinya investor tidak terlalu menganggap Yunani sebagai sentimen negatif. Indeks Dow Jones Industrial (DJI) ditutup naik 23,16 poin pada level 17.619,51 sebagai harapan bahwa Krisis Yunani ini, akan mencapai solusi pada saat-saat terakhir.

Di sisi lain, setelah IMF melakukan konfirmasi bahwa Yunani gagal bayar, indeks dari bursa di kawasan Asia masih bereaksi secara berhati-hati, dengan indeks Strait Times pagi ini terkoreksi tipis 0,06 persen. "Kondisi ini menunjukkan bahwa pelaku pasar sepertinya masih akan tetap berhati-hati," tambahnya.

Pada hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi pada kisaran 4.870 hingga 4.950. IHSG diperkirakan akan bergerak naik sejalan dengan respon dari bursa di kawasan Asia terhadap perkembangan Krisis Yunani. "Arah dari pergerakan IHSG sebenarnya, baru terlihat pada pergerakan pasar di sore hari," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.