Sukses

IMF Resmi Umumkan Yunani Tak Bisa Lunasi Utang

Jumlah utang yang harus dibayarkan oleh Yunani mencapai US$ 1,7 miliar atau senilai Rp 22,44 triliun.

Liputan6.com, London - Yunani menjadi negara maju pertama yang tak mampu melunasi utang kepada International Monetary Fund (IMF). Gagal bayar Yunani ini membuat negara tersebut masuk ke dalam daftar hitam milik IMF bersama dengan Kuba dan Zimbabwe.

Mengutip Bloomberg, Rabu (1/7/2015), IMF telah mengkonfirmasi bahwa Yunani tidak bisa melunasi utangnya atau belum melakukan pembayaran sampai batas waktu yang ditentukan. Juru Bicara IMF,  Gerry Rice mengatakan, seharusnya negara mediteranian tersebut membayar kewajibannya paling lambat pada 1 Juli 2015 pukul 6 pagi waktu Washington, Amerika Serikat.

Rice melanjutkan, jumlah utang yang harus dibayarkan oleh Yunani mencapai US$ 1,7 miliar atau senilai Rp 22,44 triliun (estimasi kurs Rp 13.200 per dolar AS). Menurut Rice, sebenarnya Yunani bisa melunasi utangnya tersebut juga terjadi kesepakatan bailout atau bantuan dana talangan. Namun karena tak ada kesepakatan dengan syarat-syarat yang diajukan maka gagal bayar pun terjadi.

Dengan keputusan gagal bayar tersebut, Bank Sentral Eropa saat ini harus mempertimbangkan pengaruh dari setiap pembayaran pada kemampuan permodalan dari bank-bank di Yunani. Bank Sentral Eropa akan melakukan pembicaraan darurat pada hari ini. Hasil dari pembicaraan tersebut akan mempengaruhi keanggotaan dari Yunani di zona Eropa.

Analis Pasar Modal JP Morgan Asset Management, London, Inggris, David Stubbs menjelaskan, Yunani akan melakukan referendum pada 5 Juli 2015 nanti untuk menentukan apakah negara tersebut keluar dari zona Eropa atau tidak.

"Sebaiknya sebagian besar masyarakat memutuskan untuk tetap berada di zona Eropa jika dibandingkan harus keluar," tuturnya. Dengan tetap di zona tersebut kemungkinan besar masih ada bantuan dari negara-negara lain.

Gagal bayar Yunani ke IMF ini merupakan terbesar sepanjang sejarah sejak Perang Dunia II. Negara tersebut tidak mau menerima kesepakatan dari IMF mengenai dana talangan karena syarat-syarat yang diberikan oleh IMF dikatakan cukup berat. (Gdn/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini