Sukses

Telkom Pastikan Tak Akan Jual Rugi Mitratel ke ‎Tower Bersama

Telkom hingga saat‎ masih mengkaji rencana tukar guling antara anak usahanya Mitratel dengan Tower Bersama.

Liputan6.com, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) hingga saat‎ masih mengkaji rencana tukar guling antara anak usahanya PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dengan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG). Dengan masih adanya pengkajian mengenai strategi tukar guling tersebut maka perusahaan telah memperpanjang perjanjian penukaran saham dengan TBIG.

Direktur Utama Telkom, Alex Sinaga menjelaskan, dengan perpanjangan perjanjian penukaran saham tersebut membuktikan bahwa perseroan mengedepankan aspek kehati-hatian dalam mengelola anak usahanya. "‎Kenapa kami perpanjang karena sedang ada proses review dari berbagai lembaga, ya tinggal dibuktikan, kalau tidak bagus dan tidak menguntungkan buat perusahaan ya tidak jadi," kata Alex, Jumat (3/7/2015).

Adapun salah satu bahan kajian yang menentukan strategi penjualan dikatakan Alex salah satunya mengenai rencana Initial Public Offering (IPO) yang dilakukan Induk Perusahaan untuk Mitratel.

Seperti diketahui, Telkom telah menyetujui perpanjangan perjanjian penukaran saham bersyarat antara Perseroan dengan TBIG selambat-lambatnya hingga enam bulan berikutnya. Hal itu terkait penukaran saham Mitratel dengan saham TBIG.

"Untuk pemenuhan syarat-syarat penutupan perjanjian lebih lanjut, Perseroan dan Tower Bersama telah menyetujui untuk melakukan perpanjangan tanggal pemenuhan syarat-syarat penutupan dari selambat-lambatnya pada 31 Desember 2014 hingga enam bulan berikutnya menjadi selambat-lambatnya 30 September 2015 hingga enam bulan berikutnya," ujar Vice President Investor Relations Telkom, Andi Setiawan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI).

Andi mengatakan, penukaran saham Mitratel dengan saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk masih dalam proses pemenuhan syarat-syarat penutupan sesuai perjanjian.

Direktur Tower Bersama, Helmy Yusman Santoso mengatakan, pihaknya telah berdiskusi dengan manajemen Telkom untuk memperpanjang perjanjian penukaran saham antara Perseroan dengan Telkom terkait pengambilalihan saham Mitratel.

"Mereka meminta perpanjangan waktu karena butuh approval dari komisaris Telkom. Kalau dari sisi kami sudah siap. Seharusnya 30 Juni kemarin sudah closing tetapi belum terlaksana karena Telkom butuh waktu itu saja," ujar Helmy saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, pihaknya optimistis pengambilalihan saham Mitratel dari Telkom dapat terlaksana. Pihaknya melihat transaksi tersebut merupakan transaksi saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. "Belum terpikir batal. Kami masih cukup optimistis. Kami melihat ini sebagai transaksi win-win bagi kedua belah pihak," kata Helmy.

Rencana penukaran saham Mitratel dengan Tower Bersama telah dilakukan sejak 2014. Telkom akan menukar 100 persen saham Mitratel senilai Rp 6,5 triliun dengan 13,7 persen saham Tower Bersama.

Kemudian, Telkom akan menerima tambahan pembayaran Rp 1,7 triliun jika Mitratel mencapai target pencapaian itu. Pembayaran dilakukan Tower Bersama dan Mitratel setelah tahap pertama proses share swap dan laporan keuangan Mitratel dikonsolidasikan ke Tower Bersama. Selain itu, Telkom juga akan mengalihkan utang Mitratel Rp 2,68 triliun ke Tower Bersama. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini