Sukses

Nasib Malang, 40 Ribu Pegawai Perusahaan Ini Jadi Pengangguran

Seringkali meski tak diinginkan, sebuah perusahaan harus melakukan pengorbanan menyakitkan demi menyelamatkan seluruh bisnis di dalamnya

Liputan6.com, New York - Seringkali meski tak diinginkan, sebuah perusahaan harus melakukan pengorbanan yang menyakitkan demi menyelamatkan seluruh bisnis di dalamnya. Itulah yang akhirnya dilakukan AT&T Corp, salah satu perusahaan telekomunikasi ternama yang menggelar aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran 19 tahun silam.

Sebanyak 40 ribu tenaga kerja harus menjadi korban dan kehilangan mata pencaharianya. Januari 1996, AT&T mengumumkan salah satu aksi PHK massal terbesar di dunia lantaran akan digelar reorganisasi di badan perusahaan.

Kala itu, AT&T tengah kewalahan menghadapi persaingan ketat dengan para pesaingnya. Terlebih lagi, perubahan bisnis telekomunikasi terjadi begitu pesat hingga AT&T harus segeral melakukan perubahaan besar guna mempertahankan bisnis perusahaan.

Berikut ulasan singkat mengenai aksi PHK massal yang digelar AT&T belasan tahun silam seperti dilansir dari Washington Post, New York Times, Los Angeles Times, dan sejumlah sumber lain, Jumat (3/7/2015):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

40 ribu pegawai menganggur

40 ribu pegawai menganggur

Perusahaan memulai babak PHK massal ini sejak akhir September 2005. Kala itu perusahaan mengumumkan akan membagi perusahaannya menjadi tiga bagian.

Tiga perusahaan pecahan itu adalah AT&T untuk jasa telekomunikasi, Lucent Technologies untuk perangkat keras (hardware) dan NCR Corporation untuk komputer. Tiga bulan kemudian, pada Januari 1996, perusahaan akhirnya mengumumkan keputusannya untuk memecat 13 persen dari seluruh tenaga kerjanya.

Begitulah akhirnya, 40 ribu karyawan kehilangan pekerjaannya. Meski begitu, aksi PHK massal itu terbantu dengan meningkatnya jumlah pegawai yang direkrut AT&T.

3 dari 4 halaman

Keputusan sulit bagi perusahaaan

Keputusan sulit bagi perusahaaan

Melakukan pemberhentian pada puluhan ribu karyawan bukanlah hal yang mudah bagi manajemen AT&T. Pihak manajemen harus mampu memberikan penjelasan logis dan bermakna mengenai situasi persaingan perusahaan yang semakin ketat dengan para kompetitornya.

Pihak manajemen juga berkali-kali menggelar rapat mengenai kemampuan perusahaan dan kuota yang kini dibutuhkan perusahaan. Selain itu, karyawan mana yang kemampuannya harus segera ditingkatkan guna menggenjot potensi bisnis perusahaan.

Butuh waktu berhari-hari bagi perusahaan untuk mengkaji ulang resume pegawai dan memperdebatkan potensi perusahaan. Berdasarkan rangkaian disukusi, keputusan pahit itu akhirnya diambil.

Sebelum pemberhentian massal tersebut, perusahaan telah lebih dulu melakukan aksi PHK pada 7.400 pegawai yang juga telah menerima uang pesangon.

4 dari 4 halaman

Total pesangon yang diterima pegawai

Total pesangon yang diterima pegawai

Guna menyiapkan awal dari PHK massal, AT&T menggelar pertemuan selama dua hari dengan para supervisor. Mereka diberikan arahan mengenai tunjangan yang akan diterima para pekerja setelah PHK dilakukan.

Tak mudah, gurat wajah sedih dan cemas muncul di wajah para pegawai yang terancam, PHK. Perusahaan berkali-kali menekankan pegawai yang diberhentikan dapat menerima uang US$ 10 ribu untuk mencari pekerjaan baru atau memulai bisnis baru.

Perusahaan juga secara bertahap memberikan para manajer pernyataan yang harus disampaikan pada para pegawai. Pernyataan itu diharapkan dapat membantu para manajer mengendalikan atau meringankan situasi sulit yang dihadapi para pegawai. (Sis/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini