Sukses

Ditemukan 600 Karung Beras Tak Layak Konsumsi

Besaran beras rusak yang dicampurkan dalam setiap kantung atau karung mencapai 20 persen hingga 40 persen.

Liputan6.com, Makassar - Jajaran Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda  Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) mengamankan 600 karung beras yang tak layak konsumsi. Beras tak layak konsumsi tersebut ditemukan di salah satu gudang pengepakan beras di Jalan Haji Kalla, Panaikang, Panakukang, Makassar.

Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Kombes Polisi F Barung mengatakan, dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian ditemukan bukti bahwa terdapat proses pengepakan yang tidak sesuai standar Bulog.

Proses tersebut berupa pencampuran beras utuh dengan beras menir (broken) atau beras yang telah rusak. Besaran beras rusak yang dicampurkan dalam setiap kantung atau karung mencapai 20 persen hingga 40 persen.

Berdasarkan hasil pantauan tersebut anggota kepolisian Makassar kemudian melakukan penyitaan kepada beras tak layak konsumsi tersebut. Adapun yang disita antara lain sebuah truk pengangkut beras, 600 karung beras campuran yang telah dikemas dengan berat setiap karungnya mencapai 15 kilogram, timbangan beras serta mesin jahit karung.

"Saat ini, masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh penyidik gabungan Ditreskrimsus Polda Sulselbar dimana diketahui pemilik gudang bernama Ansar ,"jelas Barung seperti ditulis pada Minggu (5/7/2015).

Sebelumnya, pemerintah menyatakan bahwa terdapat ribuan ton beras yang sudah lama dan tak layak konsumsi beredar di rumah tangga miskin. Saat ini, Perum Bulog tengah menyisir keberadaan raskin tak layak ini di gudang penyimpanan.

Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti mengungkapkan, 400 ribu ton beras untuk rakyat miskin (raskin) tak layak konsumsi itu bukanlah sebuah temuan. Namun dia mengakui bahwa ada beras di gudang Bulog yang kualitasnya di bawah standar.

"Kami melihat dari manajemen Bulog dan informasi dari Kementerian Sosial, ada beras di gudang yang di bawah standar. Ini kan hubungannya bagaimana mengeluarkan biaya untuk melakukan perbaikan," kata dia.

Upaya membenahi manajemen dan meningkatkan kualitas beras, dijelaskan Djarot, Bulog akan mensortir ulang beras-beras tersebut sampai pada tingkat kualitas beras yang layak konsumsi. Hanya saja, tetap harus ada beras yang harus dimusnahkan. (Eka Hakim/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini