Sukses

Sentimen Yunani Bakal Angkat IHSG

Aksi jual pada IHSG mulai mereda karena berkurangnya sentimen negatif dari isu Yunani.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan bergerak menguat namun cenderung tipis pada perdagangan selama sepekan ini (5-10 Juli 2015). Sentimen yang akan menggerakkan indeks saham adalah sentimen regional yaitu mengenai penyelesaian utang Yunani.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, pelaku pasar sedang menunggu keputusan dari masyarakat Yunani dalam referendum apakah akan tuntutan kreditor yang berarti bisa menerima dana talangan atau menolak sehingga akan membuat pengucuran dana talangan lebih sulit.

"Jadi referendum saat ini menentukan masyarakat menerima atau menolak kreditur. Dari survei 47 persen menerima dan 43 persen menolak," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (6/7/2015).

Hans melanjutkan, jika masyarakat Yunani menerima kreditor maka akan berpengaruh positif ke pasar. Namun, jika tidak maka indeks saham akan tertekan namun terbatas. Hans menambahkan, pengaruh Yunani tidak terlalu besar ke IHSG.

"Sebenarnya Yunani size tidak besar, hanya 2 persen di zona Euro sendiri. Tapi kalau masalah surat berharga Yunani dipegang Jerman, Perancis, Uni eropa maka negara tersebut akan kena masalah," ujarnya.

Pada perdagangan saham kali ini, dia memprediksi IHSG bergerak pada level support 4.937 hingga 4.900. Sementara resistance di level 4.992-5.041.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada memperkirakan, IHSG berada pada level support 4.835 hingga 4.900. Kemudian resistance pada level  5.000-5.025.

Reza mengatakan, aksi jual mulai mereda karena berkurangnya sentimen negatif yang kemudian diharapkan menjadi pendorong IHSG pekan ini.

"Laju IHSG mampu melampaui kekhawatiran kami yang masih dalam zona merahnya sekaligus menjawab harapan kami untuk dapat bergerak menguat. IHSG mencoba bangkit dari area oversold untuk kembali rebound dan mempertahankan penguatan tersebut," tandas dia.

Hans merekomendasikan akumulasi saham PT Intiland Development Tbk (DILD), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Kemudian jual ketika menguat PT Astra International Tbk (ASII). (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini