Sukses

RI Perlu Waspada Terhadap Situasi Yunani

Gubernur BI, Agus Martowardojo menegaskan tidak perlu khawatir berlebihan terhadap dampak gelojak penyelesaian utang Yunani.

Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi Yunani di ambang krisis setelah mengalami gagal bayar utang dan rakyat menolak dana talangan internasional. Kondisi tersebut perlu diwaspadai negara-negara berkembang, termasuk Indonesia dengan tetap menjaga stabilitas ekonomi makro.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengatakan, kasus gagal bayar utang Yunani dari sisi perdagangan dan investasi tidak berdampak signifikan bagi Indonesia. Namun kondisi tersebut dapat berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi makro negara ini.

"Stabilitas ekonomi makro akan terkena, karena begitu ada keputusan atau kondisi risiko meningkat, langsung ada periode risk off and flight to quality.

Seandainya risk off seperti sekarang flight to quality-nya lebih banyak ke Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Negara berkembang dan Indonesia perlu waspada," terang dia di Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/7/2015).

Agus menilai, aliran modal dari Yunani akan lari (flight to quality) ke negara-negara yang dianggap aman, seperti AS dan Jepang. Sambungnya, dengan kebijakan quantitative easing (QE), Jepang disebut-sebut menjadi negara yang aman menyimpan dana bagi investor, selain AS karena ada kondisi ekonomi China melambat. Pertumbuhan ekonomi China hanya 7,4 persen pada 2014, angka ini terendah sejak 1990.

Akibat gagal bayar dan penolakan referendum di Yunani, kata Agus, akan terjadi tekanan terhadap pasar keuangan dan pasar modal Indonesia. Sehingga penting bagi pemerintah dan BI untuk menjaga stabilitas ekonomi makro.  

"Indonesia mengutamakan menjaga stabilitas ekonomi makro. Kita lakukan upaya stabilitas rupiah dan selalu memberikan komunikasi adanya perkembangan di Yunani yang sudah diantisipasi," terangnya.

Agus mengakui, selama tiga bulan terakhir ini, BI sangat mewaspadai normalisasi kebijakan The Fed dan gejolak Yunani. Namun dia bilang, Indonesia sudah mengantisipasi dampak yang bakal ditimbulkan dari kondisi tersebut."Jadi kita tidak perlu khawatir berlebihan, kita pasti bisa melewatinya dengan baik," pungkas dia.  (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini