Sukses

Tanggapan Bos KAI Soal Situs Penjualan Tiket Tak Bisa Diakses

Gangguan pada sistem pemesanan tiket online KAI di awal pekan karena ada pemadaman listrik di Bandung, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Sistem pemesanan tiket online melalui situs PT Kereta Api Indonesia (KAI) sempat error. Penyebabnya perseroan sengaja menutup akses penjualan tiket online demi calon penumpang yang menggunakan alat Cetak Tiket Mandiri (CTM).

Hal ini dibenarkan Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro. Menurut Edi, gangguan pada situs KAI lantaran KAI mengutamakan kebutuhan cetak tiket melalui alat CTM di stasiun.

"Jadi situs-situs yang bisa ditutup sementara, kita tutup sementara (sistem pemesanan tiket)," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Selasa (7/7/2015).

Edi menegaskan, gangguan tersebut juga terjadi karena adanya pemadaman listrik di Bandung pada pekan lalu yang berdampak besar terhadap sistem Informasi Teknologi (IT) KAI.

"Kursi mudik yang kami sediakan 5,5 juta kursi atau ada lonjakan 8,6 persen. Ini cukup membahayakan jika calon penumpang tidak nge-print tiket. Nanti secara bersamaan datang ke stasiun, ngeprint tiket, load atau trafik jadi besar dan mengganggu sistem IT kita," jelas dia.

Untuk itu, Edi mengimbau agar calon penumpang yang sudah memesan tiket online, segera mencetak tiket tersebut supaya tidak terjadi penumpukan besar di stasiun dan lonjakan trafik pada sistem IT KAI.

"Semua calon penumpang yang sudah beli tiket, cepat di print karena load besar sekali. Nanti antre di mesin CTM kalau bersamaan mencetaknya," kata dia.

Sekadar informasi, KAI mengalami gangguan sistem IT sehingga pemesanan tiket tidak dapat diakses pada Senin 6 Juli 2015.

Akibatnya para calon pembeli tiket kereta api untuk sementara hanya dapat menggunakan loket stasiun dan call center 121 untuk dapat melakukan pemesanan tiket.

Selain itu juga bisa di lakukan di payment poin yang telah bekerjasama resmi dengan PT KAI. Gangguan sistem informasi ini sudah berlangsung setidaknya dalam dua hari ini. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini