Sukses

Krisis Yunani Belum Reda, Turis Global Mulai Cemas

Dengan krisis yang terus membayangi Yunani, para turis internasional yang hendak berkunjung ke negara tersebut mulai merasa cemas.

Liputan6.com, Athena - Dengan krisis yang terus membayangi [Yunani](2267529  ""), para turis internasional yang hendak berkunjung ke negara tersebut mulai merasa cemas. Kekhawatiran para turis Yunani merupakan tanda bahwa industri pariwisata, yang berjumlah hampir 20 persen dari PDB Yunani, dapat mengalami perlambatan jika situasi finansial memburuk.

Melansir laman CNBC, Rabu (8/7/2015), meski begitu, pakar pariwisatan mengatakan, para turis tak perlu membatalkan rencananya untuk berlibur ke Yunani.

"Banyak orang merasa sangat cemas. Isu mata uang merupakan persoalan utama," menurut laporan direktur The Travel Show, Pauline Frommer.

Sementara itu, beberapa perusahaan wisata mengatakan, banyak orang merasa cemas bepergian ke Yunani dan kekhawatiran itu semakin menguat sejak pekan lalu saat negosiasi utang dengan para pimpinan Eropa dibatalkan. Meski demikian, sebagian besar wisatawan tetap memutuskan untuk pergi berlibur ke Yunani.

"Kami tak mendapatkan pembatalan tiket wisata satu pun dan setiap orang yang berlibur ke Yunani selalu pulang dengan perasaan bahagia," kata Co-President Valerie Wilson Travel, Wilson Wetty.

Sementara itu, CEO McCabe Damian McCabe mengatakan, para wisatawan masih menunggu apakah situasi di Yunani bertambah baik atau justru bertambah buruk sebelum memutuskan utnuk pergi atau membatalkan perjalanannya. Meski dirinya merasa terdapat penurunan pemesanan sejak pekan lalu.

"Saya akan mengatakan, bahwa kami tak menerima permintaan baru untuk wisata ke Yunani sejak kabar bahwa pemerintah Yunani menolak seluruh ketentuan Uni Eropa," kata McCabe.

Sejauh ini, para pakar wisata mengatakan, berlibur ke Yunani bukanlah hal yang berbahaya. Yunani telah mengalami gangguan ekonomi selama bertahun-tahun hingga saat ini, tapi para turis tetap berdatangan. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.